Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id -
Direktur Operasional Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund/IMF), Christine Lagarde, menilai Indonesia mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Sayangnya, Lagarde menambahkan potensi tersebut belum dikembangkan secara maksimal.
Lagarde mengungkapkan, ada beberapa potensi dari teknologi yang mampu dimanfaatkan kaum muda Indonesia untuk dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Salah satunya adalah Go-Jek.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mengenal Penyuntik Dana Gojek
Baca Juga :
Menko Darmin Antisipasi Proyeksi Muram IMF
Lagarde mengungkapkan, ada beberapa potensi dari teknologi yang mampu dimanfaatkan kaum muda Indonesia untuk dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Salah satunya adalah Go-Jek.
"Go-Jek ini salah satu contoh bagaimana generasi muda Indonesia berhasil mempunyai ide kreatif dan menciptakan platform untuk para ojek dipertemukan dengan pelanggan," kata Lagarde di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Selasa, 1 September 2015.
Potensi kewirausahaan ini, menurut Lagarde, memerlukan kebijakan yang bersifat inklusif di sektor keuangan dan finansial agar mempermudah akses terhadap jasa keuangan atau perbankan.
"Program mikro kredit harus dikembangkan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil memperluas cakupan pelayanan daerah. Ini juga contoh keberhasilan," ucap Lagarde.
Oleh karena itu, pola pembangunan yang inklusif ini dinilai akan memberdayakan masyarakat dan menjadi inspirasi untuk perubahan. Menurut dia, kaum muda perlu menjadi bagian dari masyarakat global yang menyerukan perubahan ke arah pembangunan yang berkelanjutan.
"Kaum muda Indonesia patut berperan di kancah global. Indonesia tidak saja sebagai yang terkena dampak dari perekonomian global. Tapi, berperan dalam konteks G20 dan reformasi IMF untuk menetapkan kebijakan bersama," ujar Lagarde. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Go-Jek ini salah satu contoh bagaimana generasi muda Indonesia berhasil mempunyai ide kreatif dan menciptakan platform untuk para ojek dipertemukan dengan pelanggan," kata Lagarde di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Selasa, 1 September 2015.
