- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) menjajaki kustodian global yang terdaftar di Singapura dan Amerika Serikat (AS) guna mencari pelaku anggota bursa (AB) yang melakukan short selling hingga indeks anjlok belum lama ini.
"Update short selling baru sore ini didapat, mestinya update-nya bagus. Kami tindaklanjuti kecurigaan terhadap broker yang lakukan transaksi short selling. Kami selidiki kustodian Global, ada Singapura, Amerika Serikat dan di seluruh dunia," ujar Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 1 September 2015.
Kinerja indeks pasar modal Indonesia mulai membaik dengan adanya tindakan penghentian transaksi short selling. Langkah itu juga dibarengi dengan semua pelaku pasar yang bisa menjaga gerak indeks dengan baik.
Sebelum adanya surat edaran terkait short selling, banyak investor yang berebutan menjual saham. Pada akhirnya pasar indeks turun tajam. Begitu pula di hari pertama surat edaran itu telah diterbitkan, masih ada saja investor yang ingin melakukan short selling.
"Bayangkan saja ada 14 ribu order kena Auto Rejection. Jumlah itu setara 3 persen dari total order yang masuk pada hari itu," kata Tito.
Seperti diketahui, BEI memeriksa anggota bursa (AB) yang diindikasikan melakukan short selling. Tito menjelaskan, sebanyak lima sampai enam anggota bursa ini diduga melakukan short shelling.
Tito memastikan, hasil pemeriksaan terhadap para anggota bursa akan selesai satu sampai dua hari dari sekarang.
Pada 24 Agustus lalu BEI telah menyampaikan surat penegasan kepada seluruh anggota bursa (AB) bahwa mereka tidak diperkenankan melakukan transaksi short selling.
"AB tidak boleh melakukan short shelling," kata Sekretaris Perusahaan BEI Irmawati Amran, seperti dikutip dalam siaran persnya, beberapa waktu lalu. (ase)