Uang dan Imajinasi

Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Sumber :

VIVA.co.id - Kalau anak-anak kecil tahu imajiner, mereka tidak menganggap dunia penuh manusia. Seperti dalam kisah Lord of the ring. Di bawah ini, bagaimana kita melihat dunia.

1. Pernah ada orang mencoba membakar daun semak-semak di halaman padang rumput. Ketika dia menyalakan korek api, semuanya padang rumput sekitarnya langsung terbakar. Ternyata, uap bensin lebih berbahaya.

Uang berubah menjadi sebuah imajinasi demand masyarakat. Misalnya, kenaikan UMR tahun 2012, mengakibatkan ledakan belanja food dua kali lipat. Terutama, makanan siap makan (ready to eat).

2. Jadi, uang itu bentuk bayangan yang berbeda-beda. Di mata toko arloji dia, yakin seluruh penduduk akan membeli arloji. Mungkin Anda coba survei, Anda tidak sabar menunggu customer dua hari belum membeli.

Paling hanya lihat-lihat. Karena itu, jangan coba-coba mengajak pemilik toko untuk alih usaha. Mau dikemanakan stok jam tangan se toko yang dia miliki? Dengan demikian, setiap orang memiliki keyakinan dan cara memproduksi uang.

3. Asumsi pertama, uang adalah other people's mind. Uang terdiri dari keyakinan orang lain melihat demand.

4. Jadi, jangan berpikir misalnya ada anaknya konglomerat. Lalu, dia mencoba bisnis baru. Misalnya buka toko di mal. Jauh lebih cepat bagi dia menapak tilas keunggulan bapaknya. Karena uang adalah sejarah. Jangan dipikir uang dikumpulkan anonim. Tidak.

Ada sejarahnya. Misalnya, kenapa brand pasta gigi tidak bisa menguasai sikat gigi? Dulu dibuktikan oleh Colgate, Palmolive. Lebih mudah menawarkan pasta gigi Colgate daripada menawarkan sikat gigi.

Karena uang adalah sejarah. Jangan dipikir uang dikumpulkan anonim. Tidak. Jadi, uang itu seperti DNA. Setiap bayi lahir, atau uang yang beredar ada gen sejarah DNA. Ketika dia datang lengkap dengan pilihan selera. Misalnya uang datang ke kantong siswa SD otomatis dia mengarah ke cilok dan cimol. Jangan heran. Untuk mengubahnya menjadi Pizza butuh satu generasi.

5. Karena itu, lebih baik mengenal sejarah DNA uang. Karena itu, butuh pengalaman ahli untuk mendeteksi uang. Seperti DNA uang mengalami perubahan evolusi. Misalnya, dulu uang buat nonton film, misalnya Badai pasti berlalu. Catatan si Boy. Dulu rekaman di studio Musica. Itu dulu. Sekarang industri film ada di Glodok.

Daripada Anda mengundang mereka ke bioskop, lebih mudah produksi DVD. Itu yang terjadi di negara Nigeria. Di sana, industri film marak namanya Nolywood skala industrinya nomor ketiga, setelah Hollywood dan Bollywood .

6. Sama dengan budaya, uang mengalami invasi. Dulu orang suka beef burger dan cheese burger. Sekarang Bulgogi dan Gangjong. Dulu suka lagu Britney Spears sekarang KPOP.

7. Karena uang adalah imajiner, maka semuanya adalah imajinasi. Ini semua dibangun entah secara investasi yang membentuk multiplier effect, atau sistem voucher kartu BBM ala sepuluh tahun terakhir.

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Ir. Goenardjoadi Goenawan MM
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri MI2 Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Sept 2015. Follow instagram/Goenardjoadi dapatkan eBook MI4

(asp)

Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
Ilustrasi boros belanja.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Siapa sih yang pengen hidup boros?

img_title
VIVA.co.id
27 September 2016