Tarif Listrik Turun, Pengusaha Tekstil Cuek

Solusi Krisis Listrik
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat menegaska, penurunan tarif dasar listrik (TDL) oleh PT PLN tak berpengaruh signifikan terhadap industri tekstil.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE

"Kalau penurunannya tidak signifikan, tak usah diumumkan. Tidak berpengaruh (terhadap biaya produksi)," kata Ade, ketika dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Rabu 2 September 2015.

Dia mengatakan, biaya listrik berpengaruh sekitar 18-25 persen terhadap biaya produksi tekstil.  "Yang paling besar itu, bahan baku," katanya.

Seperti diketahui, PT PLN menurunkan tarif listriknya sebesar Rp23,17 per kWh untuk golongan tenaga rendah (TR) dengan daya 3.500 VA-200 kVA yang terdiri atas golongan R2 3.500 VA-6.600 VA ke atas, golongan R3 daya 6.600 ke atas, dan golongan B-2 data 6.600 VA-200 kVA.

Sementara itu, golongan tegangan menengah B3 (TM) dengan daya di atas 200 kVA dan golongan I3 dengan daya di atas 200 kVA, tarif listriknya turun dari Rp1.218,26 per kWh menjadi Rp1.200,01 per kWh.

Golongan I4, atau tegangan tinggi dengan daya 30 ribu kVA ke atas, tarifnya turun dari Rp1.086,12 per kWh menjadi Rp1.069,85 per kWh. (asp)

Pekerja memasang kawat baja sebelum pengujian tower transmisi listrik milik PLN. Foto ilustrasi

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016