Semester I 2015, Ada 226 Investasi Proyek Listrik

Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, selama semester I tahun 2015 investasi di sektor listrik mengalami tren peningkatan. BKPM mencatat, sudah ada 266 investasi proyek listrik, yang sedang melakukan konstruksi sepanjang semester I 2015 dengan nilai investasi Rp18,4 triliun.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

"Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dalam realisasi investasi bidang infrastruktur dibanding sub sektor lainnya, seperti proyek investasi gas, air, transportasi, telekomunikasi dan pergudangan," ujar Kepala BKPM, Franky Sibarani di Jakarta, Kamis 3 September 2015.
Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS


Franky menjelaskan, banyaknya proyek investasi sektor listrik yang sedang dalam konstruksi ini dinilai bisa mendukung percapaian target pemerintah untuk membangun proyek listrik 35 ribu Mega Watt (MW) hingga tahun 2019.


"Hai ini karena 10 persen nilai investasi tersebut direalisasikan di 14 proyek energi baru dan terbarukan. Yaitu pembangkit listrik tenaga air, mikrohidro, panas bumi, dan biomassa," katanya


Selain itu, kata Franky, secara umum BKPM melihat tren realisasi investasi di sektor infrastruktur cenderung meningkat. Sepanjang semester I 2015, BKPM mencatat total nilai realisasi investasi infrastruktur sebesar Rp72,2 triliun.


"Nilai ini mencapai 63 persen realisasi tahun 2014 atau 94 persen realisasi tahun 2013. BKPM juga mencatat pertumbuhan nilai rencana investasi yang signifikan di sektor ini," ujarnya


Menurut Franky, selama semester I 2015, BKPM menerbitkan izin prinsip investasi senilai Rp314 triliun, atau meningkat lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


"Realisasi proyek infrastruktur menjadikan BKPM optimis daya saing investasi Indonesia akan meningkat ke depan. Karena, infrastruktur dan logistik merupakan satu dari lima tantangan utama dalam berbisnis di Indonesia," kata Franky.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya