Strategi Jitu Beli Rumah Oper Kredit

Ilustrasi kredit kepemilikan rumah.
Sumber :

VIVA.co.id - Oper kredit kerap menjadi pilihan mereka yang ingin mendapat rumah idaman yang sesuai anggaran. Sayangnya, tak sedikit orang yang justru dirugikan setelah memilih sistem pembelian properti yang satu ini.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Jika tak ingin rugi, sebaiknya cek kembali hal-hal yang harus Anda perhatikan ketika ingin membeli Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) lewat oper kredit.

Berikut adalah beberapa hal lain yang harus diperhatikan:

Pentingnya Investasi Properti Sejak Muda, Ini Alasannya

Cek Fasilitas

Terkadang seseorang membeli properti untuk tempat tinggal atau investasi.  Ketika memutuskan membeli rumah atau apartemen oper kredit, pemilik baru perlu melihat sarana beserta fasilitas umum yang berada di sekitar.

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Lihat kembali apakah area rumah itu aman, dekat dengan akses tol, dekat pasar atau tidak. Lalu, apalagi fasilitas umum yang tersedia di sekitar rumah. (Baca Juga: 10 Istana Megah Seleb Hollywood)

Hitung Biaya Transaksi

Poin ini akan melihat berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk proses oper kredit. Misalnya, biaya pembelian ke pihak penjual dan biaya-biaya oper kredit ke bank.

Cari tahu juga jangka waktu cicilan yang sudah ditempuh pemilik lama. Dengan begitu, pemilik lama bisa membuat estimasi apakah KPR atau KPA yang ditawarkan secara oper kredit sepadan atau tidak dibandingkan membeli baru atau tunai. (Baca juga: Agar Bebas Jeratan Utang Saat Kredit Rumah)

Hitung Cicilan Bulanan

Oper kredit bisa memengaruhi pengelolaan keuangan rumah karena ini merupakan skema berutang. Selayaknya, besaran cicilan tambahan ini tidak berimbas banyak pada total utang Anda, yang berkisar 30 persen dari penghasilan bulanan.

Ketika melebihi, ada baiknya Anda melunasi dulu sebagian utang yang ada. Atau, bisa juga memperpanjang jangka waktu utang yang sudah ada dengan ekspektasi nilai cicilan utang bisa berkurang. (Baca juga: Strategi Miliki Properti Rp2 miliar Sebelum Usia 30 Tahun)

Sejarah Kredit

Pemilik lama sangat mungkin menunggak cicilan KPR atau KPA ke bank pemberi kredit. Biasanya ketika ada tunggakan utang akan ada tambahan bunga dan penalti yang harus dibayarkan. Hal ini bisa jadi merugikan Anda. Karena itu minta hasil cetakan bukti pembayaran kredit yang sudah dilakukan pemilik lama.

Keaslian dan Kelengkapan Dokumen

Penting! Jangan sampai Anda membeli rumah yang ternyata berstatus sengketa. Dokumen properti KPR atau KPA biasanya masih tersimpan di bank yang menyediakan fasilitas kredit kepada pemilik lama.

Sementara pemilik lama memegang fotokopinya. Calon pemilik baru bisa meminta bantuan notaris atau divisi legal bank yang dipilihnya untuk memeriksa keaslian dokumen. (Baca juga: Jangan Ajukan KPR Bila Belum Tahu Lima Catatan Ini)

Pastikan bahwa pembeli lama juga memiliki dokumen lengkap yang bisa digunakannya untuk mengajukan kredit. Contohnya fotokopi perjanjian kredit, fotokopi sertifikat yang tertera stempel bank, fotokopi izin mendirikan bangunan (IMB), fotokopi dokumen pajak bumi dan bangunan (PBB) yang sudah dibayar. Fotokopi bukti pembayaran angsuran, buku tabungan bernomor rekening untuk pembayaran angsuran, dan data pribadi penjual serta pembeli (KTP/ kartu keluarga/ buku nikah).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya