Pasar Tak Dukung, Ciputra Development Batal IPO

Seorang broker sedang mengamati layar indek saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - PT Ciputra Residence, yang merupakan anak usaha PT Ciputra Development Tbk (CTRA), membatalkan rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham yang rencananya akan dilakukan tahun ini.

BUMN MIND ID dan Pelindo Dikabarkan Segera IPO

Direktur PT Ciputra Development Tbk, Tulus Santoso, Selasa 8 September 2015, menyebut pihaknya membatalkan rencana IPO tersebut, lantaran kondisi pasar saham yang saat ini kurang mendukung. Hal itu dapat terlihat dari pergerakan pasar saham yang hingga kini belum menunjukkan perbaikan.

"IPO Ciputra Residence bukan ditunda, tetapi dibatalkan. Alasannya, ini murni karena pasar," ujarnya di Jakarta.

Raup Dana IPO Rp 860 Miliar, Ancara Logistics Indonesia Genjot Ekspansi Usaha 2024

Seperti diketahui sebelumnya, Ciputra Residence dikabarkan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT CIMB Securities, selaku penjamin pelaksana emisi efek perseroan. Perseroan rencananya akan melepas sebanyak 20 persen sahamnya, dengan target dana yang dihimpun mencapai sekitar Rp1 triliun.

Tetapi, situasi pasar seiring gejolak ekonomi yang berlarut, tidak mendukung perseroan untuk melangkah IPO. Ditambah lagi, anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) yang minus 17,71 persen di sepanjang tahun berjalan ini.

100 Armada Logistik MPXL Ditargetkan Beroperasi di IKN pada 2024

Di samping itu, Tulis mengungkapkan, Grup Ciputra tetap melakukan ekspansi di luar Jawa. PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menganggarkan dana sekitar Rp4,95 triliun untuk dua proyek properti di Makassar (Sulawesi Selatan) dan Jayapura (Papua). Proyek tersebut adalah CitraLand City Makassar senilai Rp3,65 triliun dan CitraLand Jayapura sekitar Rp 1,3 triliun.

"Yang di Makassar, proses perizinan dululah. Targetnya akhir tahun selesai," tuturnya.

Sepanjang semester I-2015, Ciputra Development membukukan pendapatan Rp3,09 triliun, naik 10,35 persen dibanding periode tahun lalu Rp2,8 triliun. Sementara, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp478,81 miliar, turun 20,27 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp600,56 miliar. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya