Saham-saham Wall Street Rebound 2,5%

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Saham-saham Amerika Serikat, melonjak lebih dari dua persen pada penutupan perdagangan Selasa 8 September 2015, waktu New York. Bursa AS berhasil
rebound
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
(berbalik arah naik), setelah saham-sahamnya anjlok selama sepekan lalu, di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi China.  

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
Dilansir CNBC, Rabu 9 September 2015, rata-rata saham AS ditutup sekitar 2,5 persen. Indeks Dow Jones berakhir naik 390 poin, atau 2,42 persen, dengan saham General Electric (GE) melonjak empat persen. 

GE berhasil memenangkan persetujuan akuisisi perusahaan Prancis, Alstom, senilai US$13,5 miliar. Itu merupakan akuisisi terbesar dalam sejarah GE. 

Sementara itu, indeks Nasdaq naik lebih dari 2,7 persen. Saham Apple ditutup lebih tinggi 2,7 persen dan menjadi emiten terbaik hari itu. Sedangkan Indeks S&P 500, naik 2,51 persen.

Pasar modal global mengalami rebound, setelah bursa Eropa naik pada awal pekan ini, karena menyambut positif ekspor Jerman pada Juli naik 6,2 persen. Hal itu memberikan optimisme akan perekonomian dunia. 

Meski demikian, pasar modal global masih berada dalam kekhawatiran akan ketidakpastian waktu kenaikkan suku bunga AS dan perkembangan ekonomi China.

Pasar AS masih tetap fokus pada pertemuan Bank Sentral AS ( The Fed) yang akan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan ini. Pasar mengharapkan Fed menaikkan suku bunga acuannya. 

"Gejolak pasar masih berlanjut dan mungkin akan terus berlangsung seperti ini sampai The Fed selesai," kepala ekonom di Rockwell Global Capital, Peter Cardillo. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya