Jangan Bangga dengan Utang

Buku Pak Goen
Sumber :
  • Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.

VIVA.co.id - Saat ini ekonomi Indonesia lesu. Semua serba komplain menurun. Ibarat pasien memiliki data hasil medical check up kondisi jantung, paru-paru, dan lain-lain, bagaimana yang terjadi selama 17 tahun terakhir? Bagaimana data-data vital kesehatan badan negara Indonesia?

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Berdasarkan data pengecekan (disarikan dari kantor Sekretariat Presiden): Pertumbuhan Indonesia naik dari -13,1 persen (1998) menjadi 4,12 persen (2008) ke 4,67 persen (2015) secara pertumbuhan Indonesia membaik. Ekonomi berjalan lancar. Ibarat perusahaan keadaan meningkat secara omzet.

Cadangan devisa meningkat setiap tahunnya, artinya tabungan negara ibarat tabungan cadangan perusahaan meningkat lebih tinggi. Total utang luar negeri pemerintah dan swasta dari US$150,8 miliar meningkat menjadi US$155,08 miliar.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Melihat kondisi data-data primer di atas, ekonomi negara Indonesia didasari utang untuk membuat ekonomi masyarakat berputar. Apakah ini sehat? Berapa besar angka utang luar negeri nett dipotong cadangan devisa? Rp2,750 triliun. Uang sebesar beribu-ribu triliun rupiah ini sungguh besar.

Artinya, setiap penduduk menanggung utang sebesar Rp20 juta. Semua penduduk memiliki utang setara upah setahun. Kalau upah dibayarkan untuk melunasi utang, artinya rakyat Indonesia tidak makan setahun. Kondisi ekonomi ini tidak baik.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Kondisi ekonomi selama tujuh tahun terakhir ekonomi berbasis konsumsi. Atau consumerism driven economy. Rakyat belanja dimodali utang. Ini yang dikoreksi pemerintah dengan menjadi investment driven economy. Ekonomi berbasis investasi.

Kita tidak bisa menghamburkan uang pajak rakyat ditambah utang negara hanya untuk belanja konsumen supermarket. Belanja di Indonesia sungguh anomali. Lihat toko-toko di mal, ada Prada, Louis Vuitton, Hermes, rakyat tidak butuh barang-barang branded.

Pemerintah perlu mengarahkan belanja negara untuk infrastruktur PLTA, listrik, jalan raya, kereta api lintas Sumatera, lintas Sulawesi, pendidikan, pembangunan sekolah, kesehatan untuk BPJS Kesehatan, air minum, dan sarana pengairan, serta lainnya.


Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.

Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen.
Buku terbaru Money Intelligent: Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM) , Kategori : Manajemen, Harga:  43.800   
Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.) , Kategori : Manajemen, Harga:  47.800  Mulai tersedia di toko-toko buku terdekat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya