Jelang Pengumuman The Fed, Investor Asia Berhati-hati

Seorang pekerja melewati bursa Tokyo.
Sumber :
VIVA.co.id
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
- Bursa saham Asia Pasfik dibuka bervariasi pada perdagangan awal pekan ini, Senin 14 September 2015. Investor melangkah hati-hati menyusul masih negatifnya data ekonomi Tiongkok dan menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pekan ini. 

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Dilansir dari CNBC, berdasarkan kantor berita pemerintah Tiongkok, Xinhua, otoritas Bejing telah mengeluarkan pedoman tentang reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Upaya tersebut diharapkan dapat menggenjot ekonomi negara tirai bambu tersebut. 

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Pada penutupan perdagangan pekan lalu bursa Wall Street ditutup dengan kinerja positif. Ditandai oleh penguatan indeks Standard and Poor's (S&P) 500 ditutup naik 0,45 persen dan merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak Juli lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite menguat masing-masing 0,63 dan 0,54 persen. Indeks Nikkei Jepang pada pembukaan pagi ini tergelincir 0,4 persen. Saham NTT DoCoMo turun 5,3 persen. Sementara itu saham Inpex dan Fuji Oil menurun masing-masing 4,1 dan 2,7 persen. 

Namun, saham perusahaan kereta api, Central Japan Railway dan Odakyu Electric Railway mengalami peningkatan masing-masing 0,9 dan 1,6 persen. 

Indeks ASX Australia S&P 200 mengalami penguatan 0,7 persen, berkat menguatnya saham-saham perusahaan keuangann di negara kangguru tersebut.

Saham Bank Nasional Australia dan Westpac naik masing-masing lebih dari dua persen, sementara itu saham Bank Australia dan Selandia Baru naik dua persen. 

Sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan dibuka mendatar pada awal pekan ini. Saham Samsung Electronics naik tipis 0,3 persen, tapi saham blue chips lainnya seperti Hyundai Motor dan Posco, tergelincir masing-masing 0,6 dan 0,3 persen. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya