Agustus, Rupiah Terkena Dampak 4 Mata Uang Asing

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada bulan Agustus 2015 nilai tukar eceran rupiah terhadap empat mata uang negara lain seperti Dolar Amerika Serikat (AS), Dolar Australia, Euro Uni Eropa, dan Yen Jepang telah mengalami depresiasi.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
"Perkembangan nilai tukar eceran untuk bulan Agustus minggu keempat dari bulan Juli minggu kelima itu terdepresiasi semua," ujar Kepala BPS, Suryamin, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 15 September 2015.

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
Menurutnya, rupiah terhadap dolar AS melemah di angka 4,96 persen, kepada dolar Australia melemah 2,02 persen, kepada Euro melemah 8,61 persen, dan kepada Yen 7,71 persen. Selama bulan Agustus 2015, Yogyakarta menjadi penyumbang tertinggi dari level nilai tukar rupiah.

"Regional tertinggi itu di Yogyakarta, sampai Rp13,873 per US dolar. Kalau yang terendah itu di Sumatera Utara Rp14.139,58 per US dolar," kata dia.

Nilai tukar ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari yang meliputi transaksi dalam skala besar di sektor ekspor dan impor, hingga transaksi eceran di penukaran mata uang di seluruh Indonesia.

Meski demikian, pada minggu pertama bulan September 2015, nilai tukar rupiah mulai bergerak ke arah yang lebih baik terhadap dolar AS. Yakni menurun dari 4,96 menjadi 0,15 persen.

"Di minggu kedua ini, ada perubahan sedikit. Dengan Yen Jepang kita melemah 0,99 persen. Tapi, dari Dolar Australia dan Euro kita masih menguat. Dolar AS diminggu kedua ini juga melemah 1,08 persen," tuturnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya