Bank Sentral AS Batal Naikkan Suku Bunga

Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen.
Sumber :
  • REUTERS/William West
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Keputusan untuk batal mengetatkan moneter ekonomi AS didasari masih adanya kekhawatiran perlambatan perekonomi global saat ini akan berlanjut.

Sinyal The Fed Bikin Harga Emas Naik
Dilansir dari Reuters, Jumat 18 September 2015, The Fed mengatakan, kenaikan suku bunga kemungkinan baru akan dilakukan pada akhir tahun ini. Risiko global dan faktor-faktor ekonomi lainnya telah memperkuat keputusan untuk melakukan penundaan kenaikan suku bunga pertama kalinya selama hampir satu dekade terakhir. 

Depan The Fed, BI Berbagi Strategi Tangkis Gejolak Global
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan ke bawah lebih lanjut pada inflasi dalam waktu dekat," kata The Fed dalam pernyataan kebijakan resminya, setelah mengakhiri pertemuan dua hari pada Kamis waktu AS.

Berdasarkan proyeksi ekonomi terbaru, 13 dari 17 pembuat kebijakan The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga harus dilakukan setidaknya satu kali pada tahun ini. Jumlah pejabat yang mengatakan hal itu menurun dibanding ketika pertemuan Juni lalu yaitu 15 pejabat. 

Sementara itu empat pejabat pembuat kebijakan lainnya percaya bahwa suku bunga tidak akan dinaikkan sampai setidaknya 2016. Jumlah pejabat yang berpendapat seperti itu naik dari dua pejabat pada pertemuan Juni lalu. 

Diumumkan pula bahwa The Fed akan mengadakan pertemuan terkait kebijakan ini pada Oktober dan Desember mendatang. 

Dalam memutuskan kapan harus menaikkan suku bunga, Fed menegaskan akan berpatokan pada beberapa perbaikan ekonomi lebih lanjut di AS, khususnya terkait dengan pasar tenaga kerja dan meningkatnya laju inflasi. 

Dolar mengalami pelemahan terhadap euro dan yen merespons keputusan tersebut. Tercatat, dolar jatuh satu persen terhadap mata uang kawasan Eropa. Perdagangan saham berbalik arah lebih rendah merespons negatif penundaan kenaikan suku bunga itu. 
  
Sebanyak 17 pejabat Fed mengharapkan ekonomi AS tumbuh 2,1 persen tahun ini, sedikit lebih besar dari proyeksi sebelumnya. Namun, perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan dan 2017 diturunkan

Sedangkan laju inflasi diharapkan akan mencapai 2 persen dan angka pengangguran dapat ditekan hingga 4,8 persen tahun depan. Gubernur The Fed, Janet Yallen dijadwalkan akan mengelar konferensi pers Kamis sore waktu AS untuk menjabarkan secara detail keputusan hasil rapat tersebut. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya