BI: Pergerakan Rupiah Sesuai Fundamental Ekonomi

Menteri Keuangan Agus Marto Wardojo (kanan) memaparkan alokasi dana otonomi khusus saat rapat dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (6/12).
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengungkapkan, selama panjang kuartal III 2015 ini, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ada di level Rp13.800. Tekanan pada rupiah akan berlanjut, sehingga dolar rata-rata di kuartal IV mencapai Rp14.000 per dolar AS.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Sementara itu BI memproyeksikan, pada awal tahun depan ataun kuartal I 2016, rata-rata nilai rupiah akan berada pada Rp14.000 per dolar AS, atau sama dengan kuartal IV-2015. 

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
"Hal ini didukung persepsi pasar yang makin positif, terutama realisasi pertumbuhan ekonomi yang naik dibanding kuartal sebelumnya," ujar Agus dalam pemaparannya di rapat pembahasan RAPBN 2016 dengan Komisi XI DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa malam, 22 September 2015.

Saat ini rupiah terus mengalami penurunan hingga Rp14.500 per dolar AS. Dia berpendapat angka teresebut masih dalam tahap wajar. Sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia saat ini.

Sementara itu, kata Agus, bank sentral AS, yaitu Federal Reserve (The Fed) diperkirakan bakal mulai menaikkan suku bunga acuannya pada 2016. Sebab, tahun ini inflasi AS rendah di bawah target.

"Pada semester II-2016, persepsi positif Indonesia akan kuat karena pertumbuhan ekonomi naik dan terjaganya inflasi. Kondisi eksternal didukung membaiknya pertumbuhan ekonomi global," ujarnya

Sebagai informasi, dalam rapat ini juga turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya