Pilih Mana, Karyawan atau Entrepreneur?

Banyak karyawan kaya bukan karena gaji, namun dari option saham (stock options), seperti karyawan Alibaba.

Sedangkan entrepreneur (wirausahawan) mengenal uang dengan beberapa karakter yang berbeda.

1. Uang sebagai omzet, beberapa distributor memegang uang omzet tagihan yang belum disetorkan kepada principal. Ini namanya term of credit (TOP). Bagi grosir, yang paling penting, ya ini TOP. Sebab, TOP itu seperti bank gratis. Pinjaman gratis. Grosir menjual tunasi membayar 1-2 bulan.

Beberapa distributor kecil memiliki TOP plafond kredit Rp1-2 miliar. Ini akan membesar hingga Rp10-20 miliar setelah sepuluh tahun.

Inilah "keuntungan" entrepreneur, bukan profit. Profitnya mungkin Rp1-2 miliar, namun omzet yang dipegang bisa sepuluh kali lipat.

2. Konsep uang lainnya adalah profit. Berapa besarnya profit? Bagi perusahaan umumnya 5-10 persen omzet. Namun, banyak usaha franchise umumnya mendapatkan profit 40-50 persen dari investasi.

3. Nah, bagi banyak perusahaan bukan profit kuncinya, tetapi cash flow. Anda mungkin menerima profit besar, namun pembayaran bertahap 12 bulan, maka cash Anda harus menunggu selama 12 bulan. Walaupun profit besar, bukan berarti Anda bebas membayar gaji tunai.

Anda akan tahu bahwa kunci kesuksesan entrepreneur adalah cash flow. Bagaimana mengatur TOP supplier memberi Anda napas. Tanpa oksigen (cash), Anda bisa tercekik.

4. Intinya kemewahan seorang entrepreneur adalah akses kepada utang. Baik itu namanya TOP, plafond kredit, profit, maupun loan (pinjaman) dari bank.  Utang inilah yang sering membesar membesar dan entah sampai kapan intinya perusahaan bisa memiliki pinjaman luar biasa besar hingga puluhan triliun syaratnya bisa mengelola cash flow.

Karena itu, Lippo misalnya menyenangi Bisnis Matahari, karena ini cash rich. Walaupun profitnya kecil, namun cash-nya sangat tinggi dari total omzet yang belum dibayarkan kepada TOP supplier.

5. Ada satu lagi keunggulan konsep uang entrepreneur, yaitu capital gain. Ada perusahaan penemu obat vaksin HIV dijual dengan harga puluhan juta USD.

Dulu ada perusahaan namanya Makro yang membeli tanah di pinggiran Jakarta. Sekarang perusahaan tersebut dibeli Lottemart dan kenaikan harga tanahnya melebihi profit dari omzet penjualan.

Kekayaan Bill Gates, Steve Jobs maupun Mark Zuckerberg adalah dari kenaikan harga saham perusahaan miliknya.

(asp)