Paket Ekonomi Jilid I & II Dinilai Telat Keluar

Harga Properti Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Pengamat menilai pemerintah terlambat merilis paket kebijakan ekonomi jilid I dan II. Seharusnya pemerintah meluncurkan paket ini pada tahun lalu atau awal tahun ini.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
"Semestinya paket kebijakan ini sudah mulai pada tahun lalu pada awal pemerintahan baru berjalan atau awal tahun ini, sehingga hasilnya bisa kita lihat sekarang," kata ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, dalam diskusi bulanan bisnis dan ekonomi politik "Rupiah Tersungkur, Paket Ekonomi Meluncur" di kantor INDEF, Jakarta, Sabtu, 3 Oktober 2015.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Meskipun demikian, Didik memaklumi keterlambatan pengeluaran paket kebijakan ekonomi tersebut. 

"Tapi, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," kata dia.

Didik melanjutkan, ada yang perlu dikejar pemerintah untuk mengatasi keterlambatan tersebut. Pemerintah harus memperbaiki sesuatu yang "jebol", yaitu neraca perdagangan.

"Yang jebol itu neraca perdagangan," kata dia.

Neraca perdagangan Indonesia jebol sejak tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh jatuhnya harga komoditas ekspor utama di pasar internasional. Disebutkan pada tahun 2010, neraca perdagangan surplus US$22,12 miliar, lalu surplusnya meningkat menjadi US$26,06 miliar pada 2011. 

Namun, pada tahun 2012, neraca perdagangan defisit US$1,67 miliar, tahun 2013 defisit US$4,08 miliar, dan tahun 2014 defisit US$1,89 miliar.

Didik pun mengatakan bahwa paket-paket tersebut harus mengatasi masalah defisitnya perdagangan. 

"Ini yang harus diatasi lebih dulu dengan paket-paket kebijakan ekonomi itu," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya