10 Negara dengan Pengeluaran Publik Terboros.

Tempat wisata Colosseum di Roma Italia
Sumber :
  • REUTERS/Stefano Rellandini
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Forum Ekonomi Dunia (WEF) baru saja merilis survei daya saing negara-negara, yang menjabarkan berbagai macam indikator kesehatan suatu lembaga pemerintahan. Salah satu yang disoroti adalah pemborosan pengeluaran publik yang dikeluarkan pemerintah. 

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
WEF, seperti dilansir dari Business Insider, Senin 5 Oktober 2015 menjelaskan bahwa survei ini dilakukan dengan menggunakan cara wawancara yang dilakukan kepada pihak eksekutif di negara-negara yang di survei, guna menjaring informasi dan opini, seberapa efisien pemerintah membelanjakan uanggnya dari pendapatan masyarakat. 

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Jadi, survei ini tidak didasarkan pada ukuran ekonomi atau atau akutansi objektif, melainakn dengan persepsi.

Dari survei itu, ada sepuluh negara, yang masuk dalam 34 negara Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), yang relatif maju dengan sistem demokrasi yang baik. Ke 10 negara tersebut juga dinilai paling boros membelanjakan anggarannya untuk keperluan publik yang tidak penting. 

Berikut urutannya:

1. Italia. Pengeluaran mereka bahkan lebih boros dari  Zimbabwe. 

2. Slovenia. Posisi negara ini turun menjadi 130 dari sebelumnya 140 diantara Serbia dan Nogeria. 

3. Yunani. Meskipun program penghematan yang sangat besar sedang dilakukan, Yunani masih berfikir belanja publik merupakan prioritas. Posisi negara itu turun dari 140 menjadi 128. 

4. Slovakia. Dana Moneter Internasional baru-baru ini menyarankan negara tersebut untu bisa mengurangi inefisiensi dalam sistem kesehatannya, karena bisa menghemat 3,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. 

5. Spanyol. Bandara setempat telah menjadi simbol keborosan negara tersebut, karena merupakan salah satu pembangunan konstruksi besar yang dilakukan saat krisis keuangan terjadi. 

6. Hungaria. Pemerintah setempat menindak kebebasan informasi setelah dipermalukan dengan ramai diperbincangkan publik karena pengeluaran boros yang dilakukan. 

7. Portugal. Negara ini adalah salah satu dari segelintir negara di Eropa yang didorong untuk menjauhi kreditor internasional, karena utang yang ditarik digunakan untuk pengeluaran publik yang tidak efektif. 

8. Polandia. Peringkat negara tersebut mengalami perbaikan menjadi peringkat ke 87 dari sebelumnya peringkat ke-41. 

9. Israel. Banyak warga di negara tersebut menentang subsidi yang dikeluarkan pemerintah kepada orang-orang Yahudi Ultra Ortodoks. Sebagian besar dari mereka tidak bekerja di di pekerjaan yang dibayar. 

10 Amerika Serikat. Gerakan US Tea Party yang berasal sebagian dari kubu oposisi menanggapi hukum stimulus era krisis keuangan AS, mendorong pengeluaran publik negara tersebut untuk menghidupkan kembali ekonominya yang sakit. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya