Menteri Rini Ungkap Sebab Sang Hyang Seri Tak Disuntik PMN

Menteri Rini Menginspeksi Sejumlah BUMN di Jawa Timur
Sumber :
  • Tudji Martudji/Surabaya
VIVA.co.id
Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0
- PT Sang Hyang Seri (Persero) tak mendapatkan alokasi penyertaan modal negara (PMN) pada tahun 2016. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengungkapkan alasannya.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN
"Sang Hyang Seri ini dalam proses yang sedang kami lihat. Ada beberapa hal yang harus kami tingkatkan," kata Rini di DPR, Selasa 6 Oktober 2015.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
Perusahaan itu, lanjut Rini, harus melakukan restrukturisasi dan reorganisasi korporat. Sebagai referensi, perusahaan pelat merah itu mencatat kerugian sebesar Rp34 miliar per 30 Juni 2015. 

Kerugian ini berkurang apabila dibandingkan dengan kerugian Sang Hyang Seri pada periode yang sama tahun 2014 yang tercatat Rp160,34 miliar. 

Perseroan pun mencatat utang sebesar Rp1,65 triliun pada 30 Juni 2015 dan turun sekitar Rp7 miliar dari utang per 31 Desember 2014 yang sebesar Rp1,72 triliun.

Karena itulah, suntikan modal Sang Hyang Seri dipindahkan kepada PT Pertani (Persero). Alasannya, Pertani dan Sang Hyang Seri sama-sama bergerak di usaha benih.

"Saya rasa tidak masalah karena kedua perusahaan itu memang saling mendukung," kata mantan menteri perindustrian dan perdagangan itu.

Seperti yang diketahui, Sang Hyang Seri mengajukan usulan PMN sebesar Rp250 miliar pada tahun 2016. Dana tersebut akan digunakan untuk memproduksi benih, baik benih padi maupun benih tanaman pertanian lainnya, seperti jagung, kedelai, dan hortikultura. 

Rinciannya, dengan dana Rp250 miliar, BUMN benih ini akan memproduksi benih padi non hibrida sebanyak 17.105 ton, padi hibrida 500 ton, jagung 500 ton, kedelai 1.666 ton, dan hortikultura 104 ton.

Pendanaan penyediaan stok benih dalam rangka pelaksanaan penugasan benih bersubsidi oleh pemerintah dan non subsidi pada tahun 2016.

"Dengan demikian, penyediaan benih menjadi tepat waktu, harga, jumlah, mutu, dan varietas," kata Direktur Pemasaran merangkap Pelaksana Tugas Direktur Utama Sang Hyang Seri, Syaiful Bahri, di DPR. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya