Dolar AS ke Level Rp13.860, Menko Darmin: So What? Bagus Kan

Darmin Nasution
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Nilai tukar dolar Amerika serikat (AS) terhadap mata uang lainnya khususnya Indonesia terus mengalami pelemahan. Pada perdangangan hari ini dolar AS merosot di bawah Rp14.000. 

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Dilansir dari Reuters, siang ini dolar AS dipatok senilai Rp13.905. Transaksi tertinggi hari ini dolar AS diperdagangkan senilai Rp14.160, sementara itu pada titik terendah, dolar AS sempat berada di level Rp13.860.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, melemahnya keperkasaan dolar AS saat ini membuktikan, penguatan sebelumnya murni karena spekulasi pasar keuangan. Tidak mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia yang sebenarnya. 

"(Dolar melemah) So what? Bagus kan. Begini, sebetulnya sejak sebulan lalu itu,i terutama setelah sudah pasti tak ada kenaikan Fed rate (suku bunga bank sentral AS), itu sudah benar-benar spekulasi," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu 7 Oktober 2015. 

Dia mengungkapkan, penguatan ini juga membuktikan bahwa pelaku bisnis sudah mulai mempercayai upaya penanganan perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini. Serangkaian perubahan kebijakan atau deregulasi yang dilakukan cermin bahwa pemerintah serius dalam hal ini. 

"Orang melihat kebijakan-kebijakan yang diambil. Orang melihat macam-macam bahwa ini pemerintah serius ini, ini membuat orang lebih optimis," tambahnya. 

Dia pun optimistis penguatan rupiah akan terus terjadi, seiring dengan berjalannya kebijakan perbaikan ekonomi pemerintah yang dikeluarkan beberapa waktu lalu. Sehingga akhirnya dolar mencapai posisi sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia saat ini. 

"Sekarang ya juga begitu, pengaruh psikologis lihat menguat, rupiah bergerak cepat," dia menambahkan. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya