Sumber :
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id
- Sore ini, paket ekonomi jilid III rencananya akan diumumkan. Deregulasi sektor energi menjadi salah satu fokus pemerintah guna mendorong laju ekonomi Indonesia saat ini.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
United Tractors Akan Produksi Tambang Emas
Baca Juga :
Menteri ESDM Belum Serahkan LHKPN ke KPK
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Rabu 7 Oktober 2015, mengungkapkan ada tiga hal yang menjadi arahan presiden terkait deregulasi sektor usaha bidang energi. Pertama, bagaimana tarif energi yang ditetapkan bisa bisa disesuaikan, sehingga memberi stimulus kepada industri.
Baca Juga :
Datangi KPK, Menteri ESDM Baru Ingin Kenalan
"Kami dorong energi untuk industri agar dapat tarif lebih kompetitif," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Kedua, menurutnya, pemerintah harus konsisten dalam terhadap subsidi yang dialokasikan di sektor energi. Sehingga, anggaran yang dihemat bisa dialihkan ke sektor yang lebih produktif.
"Ketiga, tidak boleh intervensi badan usaha, kebijakan apa pun bukan karena dipaksa pemerintah, karena kita ingin badan usaha kompetiti dan efisien," ungkapnya.
Terkait dengan kerugian PT Pertamina, hal tersebut harus segera diatasi. Karena itu harga jual produk bahan bakar minyak (BBM) non subsidi diisyaratkan tidak akan mengalami perubahan.
"Perubahan apa pun, listrik, gas industri atau BBM, harus efisiensi, diserahkan ke BUMN bukan dipaksa pemerintah," ungkapnya.
Secara detail, menurutnya, akan disampaikan dalam konfrensi pers yang akan digelar sore ini di Kompleks Istana Kepresidenan. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
