BI: Rupiah Menguat karena Spekulan Lepas Dolar

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengungkapkan, melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang negara lain, terjadi karena membanjirnya likuiditas dolar di pasar keuangan. Salah satunya karena spekulan mulai melepas dolar yang ditahannya selama ini. 

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Mirza mengungkapkan, dengan adanya kepastian bahwa bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunganya pada tahun ini, spekualsi yang berkembang di pasar keuangan mereda. Kondisi ini ditegaskan tidak hanya terjadi di Indonesia. 

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
"The Fed kemungkinan baru menyesuaikan suku bunganya pada kuartal I-2016 atau mungkin kuartal II. Pasar keuangan yang berspekulasi sudah mulai melepas dolar AS yang dimiliki, ini juga terjadi di negara-negara lain," ujar Mirza di Kantor Presiden, Rabu 7 Oktober 2015. 

Selain itu, menurut Mirza, upaya stabilisasi yang dilakukan BI, yang berencana masuk ke pasar forward, direspons positif oleh pasar keuangan. Kondisi ini membuat khawatir spekulasi yang akan dilakukan salah perhitungan. 

"Ini terjadi pembalikan, beberapa investor spekulan beli dolar AS dan mereka cut lost di pasar keuangan," tuturnya. 

Dari sisi internal, pasar keuangan merespons positif perbaikan regulasi usaha yang dilakukan pemerintah. Konsistensi kebijakan, salah satunya dalam upaya menekan inflasi, diapresiasi BI.

"Kami sangat apresiasi komitmen pemerintah melakukan reformasi struktural, kemudian ada kebijakan paket ekonomi yang dikeluarkan," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya