Alasan Rizal Tolak Pembangunan LNG Terapung di Masela

Luhut Pandjaitan Darmin Nasution Rizal Ramli
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik
- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, terus menyatakan penolakannya tentang rencana Kementerian ESDM dan SKK Migas yang akan membangun LNG terapung di Blok Masela. Alasan penolakan itu, karena pembangunan LNG terapung akan memakan biaya lebih mahal dibanding pembangunan pipanisasi yang pernah diusulkan pihaknya.

2024, Blok Masela Siap Produksi?
Selain itu, Rizal menuding dalam pembangunan LNG terapung tersebut, hanya bedasarkan rekomendasi pihak asing tanpa mementingkan keberlangsungan rakyat Maluku dan proyek akal-akalan sejumlah pejabat yang hanya mencari keuntungan pribadi semata.

Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
"Kami prihatin dengan kondisi ini, masih ada saja  pejabat yang berpikir dengan paradigma lama. Kami tidak ingin gas di Maluku hanya diekspor begitu saja tapi (rakyat) Malukunya tidak dapat apa-apa," ujar Rizal setelah menggelar pertemuan dengan para tokoh Maluku di kantornya, di Jakarta, Rabu 7 Oktober 2015.

Dengan menggelar pertemuan dengan para tokoh Maluku ini, Rizal berharap, bisa ditemukan solusi yang baik dalam pengelolaan kekayaan alam Indonesia, khususnya di wilayah Timur. Karena menurutnya, para Tokoh-tokoh Maluku ini ingin seluruh Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di wilayah tersebut bisa benar-benar bermanfaat bagi rakyat Maluku.

"Pada esensinya tokoh-tokoh Maluku baik di Jakarta maupun di daerah, betul-betul sangat ingin agar manfaat dari SDA dapat dirasakan oleh masyarakat. Karena masih banyak rakyat Maluku di desa terpencil yang benar-benar cinta Indonesia, di dadanya NKRI, tapi kalo kita terus-terusan gunakan paradigma lama, saya khawatir akan banyak rasa tidak bahagia," katanya

Dengan adanya momentum Blok Masela ini, kata Rizal bisa dipakai untuk menyejahterakan rakyat Maluku. Karena, Rizal berharap, rakyat Indonesia Timur sudah seharusnya bisa berbicara banyak untuk keberlangsungan perekonomian Indonesia.

"Kami ingin itu dibangun (Blok Masela) onshore bukan offshore seperti yang diusulkan oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas. Karena kalau di onshore, multiplayer efeknya sangat besar," ujarnya

"Salah satunya kita bisa bikin kota baru lebih hebat dari Balikpapan, karena banyak industi turunannya, Indonesia timur akan hidup sehingga poros maritim itu jalan, ekonominya juga jalan," dia menambahkan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya