Jurus Jitu Agar Gaji Tak Selalu Habis di Tengah Bulan

Kalkulator
Sumber :
  • Dokumentasi Toyota Astra Motor
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- Seakan seperti ‘kutukan’ yang datang tiap bulan, baru satu minggu yang lalu menerima gaji, tetapi duit yang diterima sudah berkurang lebih dari setengahnya. 

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Lebih kronis lagi, saldo rekening gaji yang tadinya jutaan, kini telah berubah jadi ratusan ribu.  

Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
Ya, tidak sedikit orang yang merasakan hal itu. Gaji seperti uang yang sekedar mampir ke rekening, kemudian lenyap tanpa sisa. 

Jangan khawatir, berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan, agar tragedi gaji lenyap tidak menjadi kebiasaan tiap pertengahan bulan.

Kenali kebiasaan habiskan gaji

Apa kebiasaan yang sering dilakukan usai menerima gaji? Maksudnya, kebiasaaan yang berhubungan dengan hal-hal yang sering Anda lakukan untuk habiskan gaji. 

Apakah Anda pernah membandingkan antara pemasukan dan kebiasaan pengeluaran yang dilakukan? 

Umumnya, seseorang menghabiskan pendapatan pada tiga hal besar, yaitu makanan, transportasi, dan rumah. Sisanya, dipergunakan untuk membayar cicilan, hiburan, atau jalan-jalan, dan belanja.

Mulai saat ini, hitung semua kebiasaan Anda. Ketahui berapa besar persentase dari pengeluaran-pengeluaran yang setiap bulan dilakukan. 

Dengan begitu, Anda akan mengenali pengeluaran yang wajib, dan pengeluaran yang hanya sekedar tambahan. 

Atur kembali persentase tersebut, mungkin saja ada yang bisa dialokasikan demi tabungan dan investasi.

Coba dibagi

Taruhlah Anda telah berhasil mengenali kebiasaan Anda untuk habiskan gaji. Pekerjaan rumah selanjutnya adalah membuat perencanaan. 

Berbekal catatan dari kebiasaan-kebiasaan menghabiskan gaji, Anda akan lebih mudah membuat perencanaan ini. Tetapkan alokasi pembagian pos pengeluaran. Tetapkan persentase. 

Bila diperlukan, buatlah perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek, misalnya adalah pengeluaran per bulan. Pengeluaran jangka menengah, misalnya saat Anda membeli barang yang dicicil kurang dari satu tahun. 

Sementara itu, pengeluaran jangka panjang misalnya menabung untuk pensiun, membeli mobil, membeli rumah, atau investasi. Pastikan semua dibagi dan mendapatkan alokasi. 



Punya tujuan keuangan jangka panjang

Poin ini sangat berhubungan dengan perencanaan jangka panjang. Mengapa disinggung kembali? Sebab, poin ini sering dilupakan banyak orang. 

Padahal, bagian ini bisa menjadi cara Anda untuk meraih tujuan masa depan. Misalnya, keinginan untuk membeli rumah. Mungkin saat ini Anda berpikir tidak butuh karena masih lajang, atau belum bisa membelinya karena harga rumah terus meningkat dan mahal. 

Namun, ketika Anda tidak memiliki keinginan untuk mengalokasikan pendapatan untuk tujuan ini, keinginan tersebut tidak akan tercapai. 

Jika tidak bisa membeli rumah secara tunai, saat ini, banyak fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR). Jika berpikir pengajuan KPR juga membutuhkan uang muka yang besar, saat ini juga banyak program keringanan uang muka yang ditawarkan oleh sejumlah lembaga pembiayaan atau bank. 

Jadi, perencanaan ini jangan dianggap sebagai hal yang mengingatkan Anda untuk ketidakmampuan keuangan. Namun, jadikan rencana ini untuk membantu Anda mengetahui ke mana nantinya uang Anda akan dipakai setiap bulan. 

Jadi, Anda dapat menyesuaikan pengeluaran dan menabung secara teratur untuk mengumpulkan tujuan keuangan jangka panjang yang Anda butuhkan.

Kalau perlu cari tambahan

Apakah pendapatan Anda selalu impas dengan pengeluaran yang dilakukan? Atau, bahkan pendapatan Anda defisit tiap bulan. Jika demikian, saatnya Anda mencari sumber pendapatan tambahan. 

Intinya, Anda mesti agresif ketika memiliki rencana untuk mengubah pola pengeluaran. Hal penting lainnya, Anda juga perlu disiplin dengan perencanaan keuangan yang dibuat. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya