Bank Sentral AS Khawatir Ekonomi Dunia Bergerak Lebih Lambat

Kantor Bank Sentral Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron/Files
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed sudah memutuskan menunda kenaikan suku bunga acuannya pada pertemuan 16-17 September lalu. Keputusan ini cukup mengejutkan pasar yang mengharapkan kenaikan suku bunga. 

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
Dilansir CNBC, berdasarkan risalah the Fed yang dirilis Kamis, 8 Oktober 2015, terungkap bahwa para anggota the Fed mengkhawatirkan ekonomi dunia akan bergerak lebih lambat. 

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Oleh karena itu the Fed memutuskan untuk menunggu bukti perlambatan ekonomi global tidak memukul perekonomian AS. 

Anggota komite the Fed resah dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi global, tetapi mereka tidak berpikir ini memiliki dampak 'mengubah secara material' pada prospek ekonomi. 

"Namun, dikarenakan risiko pada prospek kegiatan ekonomi dan inflasi, komite memutuskan bahwa adalah bijaksana untuk menunggu informasi-informasi tambahan," demikian pernyataan the Fed di risalahnya. 

Menurut risalah the Fed, pasar tenaga kerja sudah meningkat. Inflasi tetap di bawah target the Fed. Mayoritas anggota the Fed setuju bahwa harapan-harapan tetap stabil, meski turunnya harga komoditas. The Fed yakin inflasi akan secara bertahap bergerak naik menuju dua persen.

Dalam risalah itu juga menunjukkan bahwa sebagian besar anggota the Fed masih berpikir akan pantas untuk menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini. 

Namun, mayoritas anggota juga mengakui bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru, yakni pasar yang bergejolak, dapat meningkatkan risiko penurunan kegiatan ekonomi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya