17 Investor Sektor Tekstil Akan Dipanggil BKPM

Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
- Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan sudah menerima laporan 17 perusahaan di sektor tekstil dan produk tekstil yang mengalami kesulitan, di tengah perlambatan ekonomi di Indonesia saat ini.  

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS
Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang 13 perusahaan terlebih dahulu untuk merundingkan apa masalahnya, sehingga nantinya akan diberikan solusi agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja secara masif.

63 Ribu Buruh Pabrik Tekstil Terancam PHK, Ini Kata Apindo
"Kemarin kami sudah terima laporan 17 perusahaan di menengah dan besar dari sektor tekstil dan produk tekstil, semuanya di Jawa. Yang parah, delapan perusahaan kurangi produksi dan lima perusahaan yang rencananya tutup. Nanti kami berikan solusi-solusi kepada perusahaan-perusahaan yang jumlahnya sejauh ini, ada 13 yang kami undang," ujar Franky, di kantornya, Jumat, 9 Oktober 2015.

Dia memaparkan, pada tahap awal, 13 perusahaaan tersebut akan dilakukan komunikasi dan pembinaan untuk mencegah terjadinya PHK. Dia menuturkan, dari 17 perusahaan yang melapor tersebut, ada ancaman 23.800 pekerja akan di-PHK. 

Dia menjelaskan, BKPM akan dibantu Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apresindo) untuk mendata perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan serta menjalankan desk khusus investasi.

"Peran dua asosiasi ini menjadi penghubung pelaku industri dan pemerintah. Ini masalah bersama, pemerintah sangat konsen terhadap industri existing yang mengalami permasalahan," kata dia.

Menurutnya, menjadi hal yang penting untuk memecahkan kesulitan-kesulitan perusahaan tersebut. Dia mengaku, pihaknya akan menampung dulu semua keluhan-keluhan dari perusahaan, lalu setelahnya akan memberikan solusi.

"Kami menampung dulu, dengan adanya data perusahaan ini, lokasi di mana, kurangi produksi atau bagaimana. Prinsipnya dari data dulu kami komunikasikan. Lalu, setelah kami lakukan komunikasi. Kira-kira satu minggu kemudian kami akan lakukan komunikasi lagi ke dua atau tiga perusahaan tersebut, atau nanti kalau ada yang mau lapor lagi kami terbuka," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya