Jokowi Masuki Rumah Tangga yang Berantakan

Buku Pak Goen
Sumber :
  • Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.

VIVA.co.id -  Selama 10 bulan, rakyat Indonesia seperti dihadiahi puzzle, atau teka teki misteri, apa sih prestasi Joko Widodo? Bahan bakar minyak (BBM) naik, harga daging sapi naik, sudah naik malah mogok. 

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Apa yang salah dengan Presiden kita? Menunjuk Kapolri diulang dua kali. Ini seperti menunjuk ketua satpam, tetapi keputusannya diulang. Lalu, ketuanya ada dua. Wakilnya ditukar jadi ketua. Kok jadi begini?

Timbul ketidakpastian. Itu terjadi di awal pemerintahan Jokowi bulan Januari. Jokowi sudah diuji kriminalisasi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi. Persis zaman Bibit Chandra. Timbul ketidakpastian, berujung kepada ketidakpuasan masyarakat Indonesia.
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Rayanya seperti sakit gigi. Semuanya tercenung. Mengapa? Apa yang salah dengan Jokowi?
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat

Sebenarnya, ibarat seorang ayah, Jokowi memasuki rumah tangga yang berantakan. Apanya yang berantakan?

1. Jokowi mendapati 26 Bupati memiliki rekening Rp1 triliun lebih. Ini seperti bangsawan kerajaan kecil yang susah diatur. Wakilnya Jokowi, Gubernur Ahok diperintah bersih-bersih. Bersihkan!

Sudah ratusan PNS dicuci bersih, persis mencuci kerikil bercampur lumpur. Dicuci, dicuci lagi. Sampai kapan? Sampai bersih.  Gubernur Ahok memiliki misi penting. Kepala Daerah harus bersih! Tugasnya mirip Judge Bao. Badannya kebetulan tinggi besar, kemana-mana menghukum maling.

2. Jokowi memasuki rumah tangga yang belanjanya boros. Duit dibakar hanya untuk bensin transportasi. Model ekonomi ini seperti rumah tangga yang dibiayai voucher transport.

Mau jalan cukup bawa voucher transport. Itu seperti calo, ke mana-mana jual karcis. Akibatnya penyelundupan BBM menjadi parah. Selama 10 jam, Wagub Kepulauan Riau ditembaki OTD (orang tak dikenal), terjebak di Markas Brimob Batam. Persis permainan paint ball wakil gubernur dihujani tembakan. 

3. Jokowi sudah mengoreksi dua hal penting. Memang, akibatnya ekonomi tersedak. Kaget. Seperti rumah playstation digrebek ustaz, ayo bubar! Semua tercenung.... Persis anak kecil dimarahi kepala sekolah.

Prestasi Jokowi adalah ketiga Persatuan Indonesia. Inilah yang sekarang langka. Dulu, Susilo Bambang Yudhoyono ibaratnya menyatukan rakyat Indonesia dengan cara persatean. Dengan cara koalisi setgab. Persis papa dan mama dulu, kadang SBY ditolak Ketua Setgab.

Jokowi berhasil memecah politik kelompok. Koalisi KIH dengan KMB persis anak-anak rebutan mainan. Rebutan terus 10 bulan tidak menghasilkan keputusan undang-undang. Hanya empat UU produktivitas DPR selama 10 bulan.

Jokowi sejak 5 September 2015 menyatukan Persatuan Indonesia. Buktinya, dalam tiga minggu sesudahnya investor berbondong-bondong masuk, akhirnya rakyat Indonesia seluruhnya antre.

Dulu antre bensin, sekarang antre money changer. Rasanya kagum Indonesia hebat! Rakyatnya antre money changer. Ini merupakan inspirasi besar! Rakyat kok memiliki begitu besar kepercayaan kepada rupiah.

Rasanya melihat rakyat antre money changer itu seperti ingat kampanye dulu, rakyat antre masuk Gelora Bung Karno ikut pesta rakyat. Coba kita lihat hari Senin, apakah antre money changer ini masih berlangsung? Ini seperti referendum kecil. Apakah Anda percaya pada pasar Indonesia? Yes. Pasti.

Prestasi Jokowi adalah membangkitkan gairah kepercayaan kepada pasar Indonesia. Bahwa negara Indonesia seperti gadis cantik menarik perjaka dari luar negeri. PM Najib dulu berkompetisi dengan Indonesia soal sawit, sekarang damai. Bersatu. Mungkin beliau sangatlah takjub ada 270 rakyat Indonesia bersatu beliau ikutan.


Ir. Goenardjoadi Goenawan MM

Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru Money Intelligent: Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM) , Kategori : Manajemen, Harga: Rp43.800.
 
Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.) , Kategori : Manajemen, Harga:  47.800  Mulai tersedia di toko-toko buku terdekat.

(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya