Sumber :
- Antara/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit mengklaim pungutan dana sawit mentah (
Crude Palm Oil
/CPO), atau CPO fund bisa mengerek komoditas tersebut.
Baca Juga :
Laba Anjlok, Astra Agro Lestari Tak Bagi Dividen
Menurut Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Krisnamurthi, Selasa 13 Oktober 2015, sejak pungutan dana ini diberlakukan efektif pada Agustus lalu, dan dilakukannya penyalurannya untuk bahan bakar turunannya yaitu biodiesel, harga CPO di tiga pasar komoditas internasional terus merangkak naik.
Tiga bursa tersebut, yaitu di Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), The Malaysia Derivatives Exchange (MDEX), dan Bursa Komoditas Rotterdam, yang menunjukkan harga sawit mentah mulai naik rata-rata dari US$400 per metrik ton (MT) menjadi sekitar US$700 per MT.
"Kami melihat harga sawit di tiga bursa semuanya bangkit. Memang ada up dan down, tetapi keseluruhannya positif," kata Bayu di kantornya.
Dia pun mengklaim, kebijakan ini efektif dalam membenahi tata kelola perdagangan CPO di Indonesia. Bahkan, di pasar internasional.
"Itu progress report yang baik, dengan pengeluaran kebijakan BPDP dan mekanisme yang dilakukan, serta mandatory biodiesel 15 persen yang dilakukan sekarang," kata mantan wakil menteri perdagangan itu.
Dia memperkirakan, kebijakan yang mewajibkan campuran biodiesel pada Solar ditingkatkan dari 15 persen menjadi 20 persen tahun depan, akan terus menodong penguatan harga CPO. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tiga bursa tersebut, yaitu di Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), The Malaysia Derivatives Exchange (MDEX), dan Bursa Komoditas Rotterdam, yang menunjukkan harga sawit mentah mulai naik rata-rata dari US$400 per metrik ton (MT) menjadi sekitar US$700 per MT.