Siap-siap, Beras Vietnam dan Thailand Mau Masuk

Ilustrasi gudang beras
Sumber :
  • ANTARA/Fachrozi Amri
VIVA.co.id
Menteri Darmin: Belanja APBN-P 2016 Akan Dipangkas Rp133,8 T
- Gejolak badai El Nino yang menghampiri Indonesia dalam beberapa bulan terakhir, telah membuat produksi tanam padi mengalami gangguan. Sehingga, indikasi kekurangan beras masih mungkin terjadi hingga akhir tahun.

Inflasi Rendah Tak Berarti Konsumsi Masyarakat Rendah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan pemerintah saat ini tengah menjajaki potensi untuk melakukan impor beras dari Vietnam dan Thailand guna menanggulangi dampak lanjutan El Nino.

Jokowi Sibuk, Paket Kebijakan XIII Keluar Pekan Depan
Namun, stok yang dimiliki kedua negara tersebut sudah terlebih dahulu dieksekusi oleh Filipina.

Karena itu, Vietnam dan Thailand telah memberikan waktu bagi Indonesia selama satu bulan. Pemerintah Indonesia diminta untuk memberikan kepastian apakah akan melakukan impor atau tidak.

"Kami buat kesepakatan dengan Vietnam dan Thailand. Tapi jauh dari harapan. Dengan perjanjian saat didatangkan, tergantung kita mintanya kapan. Setelah diminta, mereka butuh waktu sebulan untuk mendatangkan," ujar Darmin saat ditemui di gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa malam, 13 Oktober 2015.

Padahal, Pemerintah Indonesia berniat untuk mengimpor beras dalam jumlah relatif besar. Karena keterbatasan stok beras di kedua negara tersebut, kesepakatan yang diambil pemerintah adalah tidak melebihi satu juta ton beras.

"Tentu ada perjanjiannya. Ada kesepakatan, tidak sampai satu juta ton. Jadi bukan karena tidak sampai. Tapi tidak ada lagi stoknya. Sudah tidak dapat," kata Darmin.

Meski pemerintah tetap melakukan komitmen impor beras dari Vietnam dan Thailand, beras tersebut dinyatakan belum pasti akan masuk ke dalam pasar Indonesia.

Apabila dampak El Nino tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi maupun stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog), beras impor dari kedua negara itu berpotensi untuk dijual kembali ke negara lain.

Keputusan akhir mengenai impor beras ini akan diumumkan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini pada November mendatang. Dia berharap, prediksi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ini mampu tepat sasaran.

BMKG meramalkan bulan Desember nanti akan turun curah hujan dengan intensitas yang relatif kecil. Namun, diharapkan pada bulan Januari tahun depan, produksi bertanam mampu kembali bergeliat.

"Kita tunggu bulan November dan Desember mendatang," ujar Darmin.  (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya