Penjualan Karbon PLTU Wayang Windu US$ 8 Juta

VIVAnews - Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Wayang Windu unit II yang berkapasitas 117 Megawatt (MW) berpotensi memberi penerimaan US$ 8 juta per tahun.

Wakil Presiden Operasi Panas Bumi PT Star Energy Alex Smillie mengatakan, penerimaan ini berasal dari penjualan emisi karbon. "Penerimaan itu akan kami dapatkan per tahun hingga 2012," kata dia saat peresmian pembangkit itu di Pengalengan, Jawa Barat, Senin 22 Juni 2009. Menurut dia, proses pengajuan kredit karbon sudah berjalan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro menuturkan, dengan adanya Protokol Kyoto, harga jual energi panas bumi lebih murah. "Berbeda pada 1990-an, di mana harga jual energi panas bumi lebih mahal," tuturnya.

Purnomo, Senin ini, 22 Juni 2009, meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu Unit 2, Pangalengan, Jawa Barat. Dengan kapasitas tambahan 117 MW dari unit kedua ini, PT Star Energy, dengan pasokan uap dari PT Geothermal Energy mampu memasok 227 MWe ke Grid Jawa Barat. Sehingga pembangkit Wayang Windu menjadi "single unit" berkapasitas terbesar di Indonesia. 

Proyek ini dilaksanakan oleh konsorsium Sumitomo Corp, PT Rekayasa Industri, dan Fuji Electric sebagai pemasok turbin. Nilai Investasi proyek ini sekitar US$ 210 juta dengan pendanaan dari Standard Chartered Bank, Singapura. 

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP
Perbedaan Internet Dedicated dan Up To Shared Bandwidth | Saat ini jaringan internet sudah semakin luas tersedia untuk banyak orang.

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024