VIVAnews - Krisis global membuat pelaku pasar, baik pasar uang maupun saham jatuh bangun, tak terkecuali pasar dalam negeri. Bahkan pada pertengahan Oktober, kepanikan mencapai puncaknya. Investor melepas portofolio akibat sejumlah isu yang akhirnya membuat Bursa Efek Indonesia mensuspensi perdagangan.
Chief Research Officer Capital Price Roy Sembel kepada VIVAnews beberapa waktu lalu mengungkapkan, sebetulnya fundamental ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan saat krisis 10 tahun lalu. Kondisi di pasar modal belakangan ini lebih banyak disebabkan oleh kepanikan.
Merujuk kondisi ekonomi Indonesia 10 tahun silam, saat bursa saham turun hingga 50 persen, Roy menilai ada kemiripan dengan kondisi saat ini. Namun bedanya, saat itu kondisi fundamental ekonomi Indonesia hancur-hancuran karena pusat 'gempa' memang di Indonesia. Sedangkan pusat gempa krisis 2008 ini berada di Amerika.
Pada 1998 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus belasan persen, inflasi tumbuh puluhan persen, kredit bermasalah mencapai 40-50 persen, dan cadangan devisa tinggal US$ 20 miliar. Sedangkan saat ini pertumbuhan ekonomi relatif baik di kisaran 6 persen, inflasi 11-12 persen, kredit bermasalah kurang dari 10 persen dan cadangan devisa masih di atas US$ 50 miliar.
Berpegang pada fundamental saat ini, kata Roy, yang terjadi di pasar saham lebih pada kepanikan semata yang mengakibatkan tingginya tekanan jual. Namun bagi investor yang cerdik, saat ini mereka justru melihat banyak terjadi diskon di pasar. "Ini siklus 10 tahunan. Jadi saya sarankan untuk investor jangka panjang, inilah saatnya hunting diskon besar-besaran," kata dia.
Tetapi untuk investor yang mau bermain di jangka pendek, Roy menyarankan mereka jangan masuk ke pasar dulu. Sebab saham masih bisa turun 10-20 persen lagi. "Tapi apalah artinya penurunan 70-90 persen, jika 7-8 tahun lagi harga melonjak hingga 7 kali lipat atau lebih," ujarnya.
Ia yakin 2-3 tahun lagi harga beranjak naik. "Jadi ini kesempatan masuk pasar karena obral besar. Tapi kalau bisa masuk secara bertahap, tidak sekaligus karena masih ada peluang penurunan lagi meski tidak besar," ujarnya.
Baca Juga :
Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Daftar Negara Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024: Ada Timnas Indonesia U-23 dan Jepang U-23
Purwasuka
12 menit lalu
Daftar negara lolos semifinal Piala Asia U-23 2024 Qatar bisa diketahui dalam artikel kali ini. Timnas Indonesia U-23 jadi tim terbaru yang lolos ke fase tersebut.
Drama Thailand The Ex-Morning Series diperankan oleh aktor dan aktris berbakat dan muda Thailand. Berikut ini daftar pemerannya, ada Krist Perawat Sangpotirat
Hasil Korea Selatan U-23 vs Timnas Indonesia U-23: Squad Garuda Menang Adu Penalti 11-10
Purwasuka
24 menit lalu
Hasil Korea Selatan U-23 vs Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia 2024 Qatar telah berakhir adu penalti untuk kemenangan Squad Garuda 11-10. Dalam waktu.
4 Drama Korea yang Dibintangi Oleh Seo Ji Hoon, Revenge of Others Hingga Begins Youth
Olret
36 menit lalu
Seo Ji Hoon, lahir pada tanggal 25 April 1997, adalah aktor Korea Selatan yang sedang naik daun. Dia melakukan debut aktingnya pada tahun 2016 dengan Signal, memerankan
Selengkapnya
Isu Terkini