Kurangi Impor, RI Butuh Dua Sektor Industri Ini

Pekerja mengontrol produk baja batangan
Sumber :
  • Antara/ Asep Fathulrahman
VIVA.co.id
Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?
- Indonesia perlu menumbuhkembangkan sektor manufaktur, khususnya yang terkait dengan bahan baku industri untuk mengurangi impor. 

Ini Misi Ekspor Pertama Enggar Jabat Mendag
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara, setidaknya Indonesia perlu menumbuhkan dua jenis industri manufaktur.

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?
Dia mengungkapkan, kedua jenis industri tersebut, yakni baja dan kimia. 

“Seharusnya, yang kami bikin bukan dari sejak lima tahun atau 10 tahun, tapi sejak 30 tahun yang lalu, adalah dua jenis industri, namanya industri baja dan kimia,” kata Suahasil, dikutip pada laman Kementerian Keuangan, Jumat, 30 Oktober 2015. 

Dia menjelaskan, hal tersebut karena baja dan produk kimia dinilai merupakan komponen bahan baku utama sebagian besar industri lainnya. Jadi, ungkapnya, keduanya berperan penting dalam sektor industri di Tanah Air. 

“Lihat sekeliling kita ini, tidak ada yang tidak mengandung dua komponen itu, kalau enggak baja, ya kimia,” tuturnya.

Menurut dia, semakin cepat Indonesia memiliki kedua jenis industri tersebut, akan semakin baik. Jika dapat diproduksi di dalam negeri, akan ada pengurangan impor yang cukup signifikan, sehingga nantinya dapat mengurangi tekanan pada neraca transaksi berjalan.

“Kami yang mungkin di masa lalu agak sedikit keteteran membangun industri bahan baku barang modal di Indonesia, itu kami bayar sekarang. Apa bayarnya? Kalau mau bahan baku, mau barang modal musti impor, enggak ada di dalam negeri yang bikin. Bisa enggak kita ubah ini? Bisa, cuma jangan minta tahun depan, karena industri baja adalah industri jangka panjang,” paparnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya