Bakrie Sumatera Plantations Bukukan Penjualan Rp1,6 Triliun

Saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk naik hampir 20 persen.
Sumber :

VIVA.co.id - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berhasil membukukan nilai penjualan sebesar Rp1,6 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2015. Penjualan yang positif ini ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp1,2 triliun dan komoditas karet Rp400 miliar.

Kinerja positif ini tentu tidak lepas dari kerja keras Perseroan dalam serangkaian program revitalisasi perkebunan, dan kemampuan menjaga produksi kebun inti sawit dan karet. Produksi dua komoditas itu tetap stabil di tengah pelemahan harga komoditas di pasar global, pungutan minyak kelapa sawit atau CPO Fund US$50 per ton, dan El-Nino.

Perseroan mengikuti protokol RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) and ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan.

Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit

"Kita mempunyai kebijakan “zero-burning” (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan khususnya aktifitas land clearing sehingga tidak ada kebakaran lahan yang berasal dari kebun Bakrie," kata Direktur Investor Relations UNSP, Andi Setianto, seperti dikutip dari siaran persnya yang diterima VIVA.co.id, pada Rabu 4 November 2015.

Menurut Andi, harga komoditas sawit utama yaitu CPO masih dalam tren penurunan yang berlangsung sejak tahun 2011 hingga ke level terendah bulanan US$480 per ton FOB (harga titik jual) Malaysia di kuartal III 2015.

Akan tetapi berkat kerja keras, kata Andi, perseroan masih mampu membukukan nilai penjualan sebesar Rp1,6 triliun dan laba kotor Rp417 miliar di kuartal III 2015 seperti pada laporan keuangan 30 September 2015 yang dirilis Selasa 3 November.

“Kami bekerja keras mengatasi kondisi air di kebun akibat kemarau panjang tahun lalu dengan sebaik-baiknya. Sesuai siklus tahunan, peningkatan produksi sawit mulai terlihat di kuartal III 2015, dan diperkirakan mencapai puncaknya di kuartal terakhir," katanya.

Ditambahkannya, optimalisasi produktivitas pabrik, juga dilakukan dengan pembelian sawit dan karet dari petani yang tidak memiliki pabrik, sekaligus membantu kesejahteraan mereka.

Lebih lanjut, Andi menyebut, kondisi El-Nino ditahun 2015 ini berpotensi menyebabkan berkurangnya pasokan sawit untuk tahun 2016, dan kondisi itu diperkirakan akan menjadi katalis perbaikan harga CPO di Semester I 2016.

Bibit Unggul

Melalui unit usaha kerja sama patungan PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia (ASD-BSP), Perseroan juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.

Saat ini luas pertanaman sawit nasional kurang lebih 10 juta hektar. Total produksi hanya sekitar 30 juta ton CPO per tahun.

Dengan bibit unggul ASD-BSP maka potensi produktivitas bisa meningkat menjadi 80 juta ton CPO per tahun dengan produktivitas 35 ton buah sawit per hektar. Ekstraksi CPO 23 persen sesuai hasil lapangan bibit unggul ASD-BSP yang sudah disertifikasi.

Dengan bibit unggul, luas lahan kebun tidak perlu bertambah menghasilkan produksi CPO berlipat ganda meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional.

Perseroan melihat bibit unggul dan pendampingan petani pemilik lahan pertanaman sawit nasional kurang lebih empat juta hektar adalah kunci produktivitas berkelanjutan sawit sebagai komoditas strategis nasional.

Direktur Utama UNSP, M Iqbal Zainuddin menambahkan, strategi peningkatan produktivitas berkelanjutan yang sedang dilakukan akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.

“Melanjuti fokus peningkatan produktivitas kebun dan pabrik, kami akan lanjutkan dengan langkah konkrit peningkatan produktivitas aset lainnya dan perbaikan struktur permodalan. Kami menjadi semakin optimis, dalam jangka menengah dan panjang nanti perusahaan ini akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat,” kata dia. (ren)

Adhi Karya

Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun

Semester II dapat kontrak renovasi stadion Gelora Bung Karno.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016