Kenapa Anda Sulit Beli Rumah Sebelum Usia 30? Ini Alasannya

Rumah Idaman
Sumber :
  • http://4.bp.blogspot.com/-mX8mGfwwYWM/Uym4nyk6AmI/AAAAAAAACMs/gW_3XE9Xr4U/s1600/narata-vacation-home-in-french-oak-14-554x369.jpg

VIVA.co.id - Punya rumah sendiri memang tidak mudah. Harga yang terus melonjak setiap tahun, serta lokasinya yang semakin jauh tergeser ke pinggiran kota, adalah kenyataan yang saat ini terjadi.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Bahkan, kenyataan itu seperti mendorong kita untuk lebih sulit memiliki rumah di usia 30-an?

Dikarenakan area perumahan di pusat kota dan sekitarnya semakin tidak terjangkau bagi para pekerja level menengah, yang saat ini memasuki usia 30-an. Tapi, apakah hanya itu alasannya?

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi pendorongnya.

Naiknya harga rumah tidak sebanding dengan suku bunga Tabungan

Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos

Deposito, atau jenis tabungan di bank yang paling tinggi nilai suku bunganya, nyatanya tidak pernah bisa sebanding dengan kenaikan harga rumah.

Kenyataanya, rumah yang diperjualbelikan oleh pihak pengembang biasanya mengalami kenaikan sekitar 6–10 persen dalam jangka waktu 6 bulan. Karena itulah kenaikan gaji bulanan Anda pun mungkin juga akan susah mengejar kenaikan harga rumah ini.

Baca Juga: Rambu-rambu Beli Rumah Oper Kredit

Harga material bangunan selalu naik

Taruhlah Anda sudah memiliki tanah. Namun Anda masih mungkin akan kesulitan untuk membangun rumah karena masalah modal.

Pasalnya harga material juga akan terpengaruhi dengan kondisi ekonomi makro negara. Tidak sedikit barang yang dibutuhkan merupakan hasil impor, walau ada juga produk lokal yang tak kalah kualitasnya.

Sayangnya, barang-barang ini rata-rata kenaikan harganya mencapai 10 persen. Sebab itu jika hanya dengan menabung di bank dengan deposito sekalipun, modal yang dikumpulkan akan sulit mengejar jumlah kebutuhan kamu untuk membangun rumah idaman.

Harga tanah lebih tinggi dibanding kenaikan gaji

Faktanya, harga tanah di perkotaan naik sekitar 30 persen, sedangkan di pinggir kota sekitar 10-20 persen tergantung lokasi.

Sebaliknya, kenaikan gaji rata-rata pegawai kantoran adalah 10-15 persen, disesuaikan dengan kondisi inflasi. Karena itu wajar jika ada anggapan bahwa makin lama makin sulit membeli tanah.

Baca juga: Empat Strategi Agar Kredit Rumah Selalu Disetujui Bank

Enggan ajukan KPR

Sudah bisa dipastikan, solusi yang paling memungkinkan untuk memiliki rumah adalah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tapi, tidak semua orang merasa berani untuk memilih mekanisme pembayaran ini.

Dengan aturan baru uang muka minimal 20-30 persen dari total harga rumah, seharusnya kamu bisa lebih mudah memiliki rumah. Kuncinya, harus pintar-pintar mengelola keuangan serta berinvestasi.

Masih ragu meski sudah ada uang muka

Banyak orang masih merasa ragu untuk membeli rumah meski tabungan sudah cukup. Meskipun tabungan sudah mencapai 60 persen harga rumah.

Mereka masih merasa, pembelian akan lebih untung jika dilakukan secara tunai. Padahal, bisa jadi justru sebaliknya.

Jika mulai membeli rumah idaman kamu saat ini secara kredit, nilai rumah tersebut saat kamu melunasi KPR masih akan lebih besar. Walau memang harus dilihat lagi kemungkinan perkembangan di daerah sekitar rumah yang dibeli apakah akan memberikan pengaruh kenaikan harga yang signifikan atau tidak.

Baca juga: Cara Mudah Siapkan Uang Muka KPR

Mulailah untuk menghitung kembali sisa cicilan, yang harus dibayarkan setelah membayar uang muka sebesar 60 persen. Lalu, cobalah agar jumlahnya maksimum 30 persen dari pendapatan bulanan untuk cicilan rumah.

Anggaplah ini sebagai sebuah investasi. Kemungkinan merugi juga sangat kecil, jika semua direncanakan dengan matang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya