Garap Proyek Infrastruktur, Wijaya Karya Butuh Tenaga Kerja

Wijaya Karya
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Tingkat Keyakinan Konsumen RI Menurun Tajam, Ungkap Survei
- Manajemen PT Wijaya Karya Tbk kesulitan mendapat tenaga kerja profesional yang berkemampuan unggul untuk mengerjakan proyek-proyek perseroan di tengah permintaan pemerintah menggarap proyek pembangunan infrastruktur nasional.

Retribusi Perusahaan Pengguna Tenaga Kerja Asing Naik
Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbowo, mengatakan bahwa perseroan akan menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang teknik tahun ini.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
"Kami menyiapkan tahun ini untuk mempercepat kemampuan engineering.  Minimum 313 orang yang kami cari dan tingkatkan kemampuannya," kata Bintang di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 9 November 2015.

Menurut Bintang, tenaga kerja merupakan faktor krusial jika dibandingkan dengan persoalan pendanaan. Selain itu, pendanaan perseroan dapat dicari dengan banyak mekanisme pembiayaan. Lain halnya dengan tenaga kerja yang tidak bisa instan.

"Pemerintah genjot infrastruktur, SDM tak bisa instan. Mungkin kalau cari uang, paling gampang bisa lihat pasar modal, perbankan. Kalau tenaga kerja siap pakai kami lumayan kesulitan," ujarnya.

Saat ini, total sumber daya manusia di Wijaya Karya mencapai 1.912 orang. Adapun komposisinya 563 non insinyur dan 1.358 insinyur.

Pada 2015, Wijaya Karya menargetkan total kontrak sebesar Rp54,39 triliun. Dengan kontrak baru sebesar Rp31,64 triliun dan carry over 2014 sebesar Rp22,75 triliun.

Pada Oktober ini, Wijaya Karya memperoleh kontrak sebesar Rp17,52 triliun atau sekitar 55,37 persen dari target kontrak baru Rp31,64 triliun.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya