Pengadaan Jasa Membaik, Negara Hemat Rp80 Triliun

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Sofyan Djalil.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
- Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) menyebutkan bahwa transaksi pengadaan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sampai periode Oktober 2015 telah mencapai Rp209 triliun.

Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini
Angka tersebut meliputi 113.849 paket, dengan keterlibatan sejumlah 247.734 penyedia terverifikasi. Sementara itu, untuk transaksi e-purchasing/e-catalogue mencapai Rp22 triliun, meliputi 53.838 paket, 34 kategori komoditas, 46.091 produk, dengan keterlibatan 1.327 penyedia berkontrak payung LKPP.

Baru 1 Hari Menjabat, Menteri Bambang Mau Rombak RPJMN
Ketua LKPP, Agus Prabowo, Selasa 10 November 2015, mengatakan proses pemilihan penyedia yang terbuka dan transparan ini menghasilkan penghematan belanja negara maupun daerah sebesar Rp80 triliun.

"Sekarang penghematan sudah Rp80 triliun, dengan sudah dilaksanakannya 445.000 paket," ujar Agus dalam sambutannya di Balai Sudirman, Jakarta.

Menanggapi hal ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil, mengungkapkan angka tersebut memang terbilang cukup baik. Namun, masih belum mencerminkan kualitas pengadaan jasa secara keseluruhan.

"Rp80 triliun itu sudah cukup bagus. Tetapi, bisa jadi itu bukan angka underestimate. Online estimate begitu tinggi. Kita harus perbaiki ini," ujar Sofyan di tempat yang sama.

Sofyan memaparkan, pengadaan jasa masih harus ditingkatkan. Misalnya, adalah Internet Service. Menurut Sofyan, LPSE harus ikut andil berperan dalam meningkatkan layanan pengadaan jasa untuk kedepannya.

"Domain banyak yang belum realistis. Masih banyak pegawai yang menggunakan email dengan gmail. Ini mungkin, karena pengadaannya. LPSE harus ambil peran," kata Sofyan.

Dengan kualitas yang memadai di sektor layanan jasa, kata Sofyan, belanja negara berpotensi untuk tetap disimpan dalam kas negara. Sehingga, dana tersebut mampu dipergunakan di sektor lain yang bisa dimanfaatkan.

"Membangun kapasitas dengan standar yang bagus itu sangat penting. Kualitas pekerjaan, sistem pengadaan. Apalagi, tahun 2016, tahun pembangunan yang fokus secara kualitas," tuturnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya