Jelang MEA, Ini Strategi Rosan Jika Terpilih Ketum Kadin

Misi Rosan, Calon Ketua Umum Kadin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Alasan Pengusaha RI Belum Tertarik Sponsori Rio Haryanto
- Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai pada akhir tahun ini. Nantinya, ekonomi di negara tersebut akan terintegrasi dalam skala besar. 

Bakmi Kadin, Legendanya Bakmi di Jogja
Peran industri dan masyarakat juga tidak kalah penting dalam memajukan daya saing yang semakin tinggi.

Kadin Sambut Positif Kabinet Ekonomi
Salah satu calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan, perlu ada perbaikan mendalam, terkait masalah-masalah yang selama ini hinggap di tubuh industri nasional. Mulai dari sumber daya manusia, sampai dengan iklim usaha.

"Sumber daya manusia itu paling utama dalam menghadapi MEA. Kita harus perbaiki ini. Dan juga, perbaikan iklim dunia usaha. Kita jauh tertinggal," ujar Rosan, kepada VIVA.co.id, di kantor Kadin DKI Jakarta, Rabu, 18 November 2015.

Rosan menuturkan, peringkat Indonesia dalam survei easy of doing business (kemudahan berusaha) masih belum menggembirakan. 

Bahkan, posisi Indonesia masih kalau jauh apabila dibandingkan dengan negara Asia lain, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Filipina.

"Kita masih jauh tertinggal. Kita paling lemah, di posisi 109. Singapura itu nomor satu, disusul Malaysia, Thailand, dan Filipina. Ini yang harus diperbaiki," ungkapnya.

Karena itu, apabila terpilih menjadi ketua umum Kadin periode 2015-2020, fokus utama yang akan dilakukan adalah dengan memperkuat industri nasional, agar memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi MEA ke depan.

"Pertama itu tetap sumber daya manusia. Lalu, bagaimana kita meningkatkan daya saing. Kami tidak ingin nantinya cuma hanya jadi penonton," kata dia.

Cara memperkuat industri nasional, kata Rosan, adalah dengan membangun industri yang bahan bakunya masih didominasi oleh pasar dalam negeri. 

Dengan begitu, ada keuntungan lebih yang berpotensi didapatkan dari pagelaran MEA.

"Industri apa yang yang harus dibangun? Kemaritiman, komoditas, pariwisata, dan industri kreatif. Kenapa? Ini semua bahan bakunya ada di Indonesia. Kita bangun infrastrukturnya, kita bisa populerkan di luar," dia menambahkan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya