Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 20 November 2015, dibuka naik 0,14 di level 4.523.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
IHSG diperkirakan masih bergerak dalam rentang terbatas dan penguatan indeks akan dibayangi aksi ambil untung. IHSG diperkirakan bergerak bervariasi di kisaran 4.490 hingga 4.530 rawan koreksi.
Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, menjelaskan prediksi IHSG hari ini sebagai lanjutan pergerakan kemarin yang berhasil ditutup di 4.518,94 menguat 21,030 poin atau 0,5 persen.
Seiring turunnya risiko pasar global dan kawasan, IHSG kemarin berhasil rebound terbatas. Dukungan aksi beli atas sejumlah saham sektoral terutama saham perusahaan modal besar yang bergerak di sektor perbankan, infrastruktur, dan tambang.
"Penguatan IHSG kemarin terutama dipicu penguatan di pasar saham negara berkembang merespons hasil risalah The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang memberikan sinyal kenaikan tingkat bunga akhir tahun ini bersifat gradual. Perekonomian AS akan mampu menghadapi kenaikan tersebut," kata David di Jakarta.
Sedangkan Bank sentral Jepang (BoJ) kemarin kembali menegaskan akan melanjutkan program stimulusnya. Selain faktor tersebut, rebound harga komoditas kemarin turut mendorong penguatan kembali harga saham tambang.
Sementara tadi malam, pasar global bergerak bervariasi. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 0,50 persen di 3.448,93. Sedangkan di Wall Street, pasar bergerak konsolidasi dan indeks saham utama tutup koreksi tipis.
Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,02 persen dan 0,11 persen di 17.732,75 dan 2.081,24. Koreksi terutama dipicu saham-saham sektor kesehatan menyusul sejumlah isu korporasi. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Seiring turunnya risiko pasar global dan kawasan, IHSG kemarin berhasil rebound terbatas. Dukungan aksi beli atas sejumlah saham sektoral terutama saham perusahaan modal besar yang bergerak di sektor perbankan, infrastruktur, dan tambang.
