Kereta Api Buatan Indonesia Bakal 'Mengular' di Bangladesh

Kunjungan Bangladesh Ministry of Railways di PT INKA Madiun
Sumber :
  • Adib Ahsani/VIVA.co.id

VIVA.co.id - PT Industri Kereta Api (Persero) mendapat pesanan sebanyak 150 kereta dari Bangladesh. Saat ini sudah dalam progres 70 persen untuk pengiriman pertama yang akan dilakukan pada bulan Januari 2016. PT INKA juga optimis akan mendapat kontrak lagi sebanyak 250 kereta pada tahun depan.

Hal itu diungkapkan oleh Yunendar Aryo Handoko, Direktur Komersial dan Teknologi PT Industri Kereta Api (Persero), di sela-sela menerima kunjungan Bangladesh Ministry of Railways (Kementerian Perkeretaapian Bangladesh), di PT INKA Madiun, Jumat, 20 November 2015.

Yunendar mengungkapkan, kunjungan Kementerian Perkeretaapian Bangladesh ini dalam rangka melihat perkembangan pembuatan kereta api yang mereka pesan. “Mereka juga mengecek komponen-komponen kereta api yang kita gunakan,” kata Yunendar.

Untuk tahap pengiriman pertama, akan dilakukan pada bulan Februari 2016. “Pengiriman pertama sebanyak 100 kereta MG (Meter Gauge). Saat ini progres pembuatannya sudah mencapai 70 persen,” kata Yunendar. Sedangkan sisanya akan dikirim pad akhir tahun 2016.

PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA, akhir tahun lalu telah menandatangi kontrak pembuatan kereta sebanyak 100 kereta MG (Meter Gauge) dan 50 kereta BG (Board Gauge).

Unik, Jembatan Rel Kereta Ini Hanya Ada di Australia

"Waktu itu ada tiga negara yang mengikuti tender, yaitu Indonesia (PT INKA), China (CNR Tangshan dan CSR Puzhen), dan India (India Rites). Namun PT INKA memenangi tender itu, karena dari sisi harga dan spesifikasi kereta, memenuhi permintaan Bangladesh,” ujar Yunendar yang menyebut nilai kontrak dari tender ini sebesar US$72 juta atau sekitar Rp900 miliar.

Kunjungan kali ini, menurut Yunendar, sangat penting karena jika pengiriman sesuai dengan jadwal pada kontrak. Ia optimis akan mendapat kontrak sebanyak 250 kereta di tahun 2016.

Menelusuri Jalur Kereta Terpendek di Dunia

“Kita optimis, jika semua sesuai dengan jadwal, kontrak 250 kereta senilai USD150 juta atau Rp1,7 miliar akan dipegang oleh PR INKA,” ucapnya.

Selain Bangladesh, beberapa negara yang sudah pernah memesan kereta buatan PT INKA adalah Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia. “Untuk Bangladesh, ini adalah pemesanan kedua. Tahun 2006, Bangladesh pernah memesan 50 kereta BG,” kata Yunendar.

Saat ini juga PT INKA sedang mengerjakan 44 kereta api pesanan PT KAI. “Sedang mengerjakan pesanan dari PT KAI, yang saat ini sudah progress 20 persen. Jadwalnya, sebelum Lebaran tahun 2016, sudah bisa dioperasikan,” ujar Yunendar tanpa menyebut nilai kontrak dengan PT KAI. (ase)

Stasiun Gambir

Penumpang Kereta Luar Kota Bisa Berangkat dari Jatinegara

Ada delapan kereta eksekutif.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016