Mendag Lembong: RI Bakal Tertinggal Bila Tak Ikut TPP

Kepala BKPM Thomas Lembong.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia
- Rencana pemerintah untuk ikut bergabung dalam blok ekonomi bentukan Amerika Serikat, Trans Pacific Partnership (TPP), terus menuai polemik. Bahkan, tidak sedikit yang menilai industri dalam negeri belum siap menghadapi rezim perdagangan bebas tersebut.

Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng

Menyikapi hal ini, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menegaskan, bergabungnya Indonesia menjadi anggota TPP merupakan suatu keharusan. Menurutnya, Indonesia akan tertinggal apabila tidak ikut dalam TPP.
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi


"Kalau kita tidak bergabung, kita akan ditinggal. Terus terang, dalam rapat kabinet kemarin, kita tidak punya pilihan," ujar Thomas saat ditemui di Hotel JW Marriot Kuningan, Jakarta, Selasa 24 November 2015.


Thomas mencontohkan, Vietnam merupakan salah satu negara di kawasan Asia yang telah menyatakan komitmennya untuk bergabung dalam perdagangan bebas antar negara Asia Pasifik tersebut. Dengan demikian, Indonesia akan semakin tertinggal.


"Vietnam sudah bergabung TPP. Nanti, makin banyak cerita pabrik di Indonesia tutup dan pindah ke Vietnam. Kita akan dianggap negara miskin. Apalagi kalau Vietnam punya akses bebas ke Eropa. Kita akan semakin ditinggal," kata dia.


Menurut Thomas, ada beberapa industri dalam negeri yang memiliki kapasitas untuk bersaing dalam taraf internasional. Karena itu, perlu adanya kepercayaan yang lebih terhadap potensi industri domestik. Sehingga, Indonesia tidak semakin tertinggal.


"Sebetulnya, kita punya banyak unggulan dan jagoan. Seharusnya, kita percaya diri. Gabung TPP itu, kita menuju first class (kelas satu). Indonesia sanggup. Vietnam saja bisa, masa kita tidak bisa," lanjut dia. (ren)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya