Ini Sektor Usaha yang Diincar AS di Indonesia

Franky Sibarani.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, saat ini pemerintah Amerika Serikat turut memantau langkah pemerintah Indonesia yang sedang melakukan revisi panduan investasi.

Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa
Hal itu dipastikan setelah kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake ke BKPM beberapa hari lalu dengan membawa usulan agar sebelas sektor usaha yang diminati oleh investor AS bisa lebih terbuka.

Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November
Kepala BKPM Franky Sibarani mengakui, kunjungan yang dilakukan Dubes AS Robert O Blake untuk membahas masukan yang disampaikan secara tertulis sebelumnya oleh Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.

"Kami membahas mengenai beberapa usulan yang secara resmi disampaikan secara tertulis pada tanggal 30 Oktober 2015. Ini merupakan follow up dari pertemuan focus group discussion di BKPM pada tanggal 16 Oktober 2015,” ujar Franky di Jakarta, Rabu 25 November 2015.

Menurut Franky, sektor-sektor yang diusulkan untuk lebih terbuka di antaranya sektor e-Commerce, asuransi, energi terbarukan, pembuatan film dan bioskop, telekomunikasi, manufaktur, farmasi, distributorship, cold storage dan ritel elektronik dan alas kaki.

"Masukan yang disampaikan dilakukan berdasarkan beberapa landasan argumentasi baik potensi masing-masing sektor tersebut, maupun minat beberapa perusahaan AS terhadap sektor tersebut namun terhenti
akibat peraturan regulasi saat ini," katanya.

Diketahui, dalam Perpres Nomor 39 Tahun 2014 mengenai panduan investasi, sektor-sektor yang diusulkan terbuka oleh AS tersebut sebagian besar memang tertutup untuk asing.

Seperti e-Commerce, pembuatan film dan bioskop serta ritel untuk elektronik dan alas kaki. Sedangkan sektor lainnya seperti distributorship, cold storage dibatasi kepemilikan asingnya maksimal 33 persen.

Franky menjelaskan, BKPM akan membahas seluruh usualan terkait dengan panduan investasi dengan kementerian teknis terkait.

"Jadi akan dibagi menjadi tiga kelompok kementerian yang akan dilakukan besok tanggal 24 November 2015, tanggal 1 Desember 2015, dan tanggal 3 Desember 2015," kata dia.

Selain mengenai hal tersebut, BKPM dan Duta Besar AS juga membicarakan tentang berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kerjasama investasi antar kedua negara.

Salah satu hal yang akan ditindaklanjuti oleh BKPM adalam kemungkinan pembukaan Desk AS di BKPM. Nantinya keberadaan desk ini dapat memfasilitasi minat-minat investor Amerika ke Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya