BKPM: Dubes AS Usulkan Desk Khusus Investor AS

Sumber :
  • VIVAnews / Santi Dewi
VIVA.co.id
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
- Selain mengusulkan 11 sektor bidang usaha agar lebih terbuka untuk investor asing, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O. Blake, juga mengusulkan pembentukan
desk
BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
khusus yang bertugas membantu dan memfasilitasi investor Amerika Serikat.
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun

Menurut Blake, penempatan desk ini diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan investasi Amerika Serikat di Indonesia yang belum mencapai level optimal.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menyatakan, BKPM merespons positif usulan yang disampaikan oleh dubes AS tersebut.


“Dubes Amerika Serikat sempat bertanya apakah sudah ada
desk
AS di BKPM? Belum. Mereka akan mengusulkan pembentukan
desk
Amerika Serikat di BKPM,” ujar Franky dalam keterangan pers, Rabu 25 November 2015.


Menurut Franky,
desk
AS tersebut dapat berkontribusi positif bagi BKPM dalam meningkatkan arus investasi AS masuk ke Indonesia. Dia menambahkan, nilai investasi Amerika Serikat di Indonesia saat ini belum mencapai level yang optimal.


“Tim
marketing officer
yang dimiliki oleh BKPM menangani Amerika Serikat dan Eropa, oleh karena itu, keberadaan
desk
Amerika Serikat tentu akan lebih spesifik membantu menjangkau investor-investor Amerika Serikat yang akan menanamkan modalnya di Indonesia,” katanya.


Dari data
Foreign Direct Investment Market
periode 2010-September 2015, investasi AS di seluruh dunia mencapai US$694 miliar. Indonesia berada di peringkat 25 tujuan investasi AS, dengan menyerap nilai investasi US$7,1 miliar atau hanya setara 1,03 persen.


Menurut Franky, potensi untuk menarik investasi AS masih cukup besar. Apalagi, industri sektor utama AS belum banyak menanamkan modalnya di Indonesia.


Dari data yang dikutip melalui
Financial Times
, lima sektor utama investasi AS  adalah komunikasi,
software
, dan pelayanan teknologi informasi (IT), otomotif, energi, serta sektor kimia.


Pada Oktober lalu, Presiden Joko Widodo bersama kepala BKPM juga sempat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat dan berhasil membawa kesepakatan bisnis senilai US$2,4 miliar.


“Kami akan pelajari keberadaan
desk
Amerika Serikat, karena dalam prosesnya dibutuhkan surat permintaan resmi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, setelah itu dilakukan pembahasan terutama terkait pembiayaan maupun hal-hal terkait teknis operasional
desk
tersebut di BKPM,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya