Kereta Api Manado-Makassar Beroperasi 2018

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Sekretariat Kabinet
VIVA.co.id
Sebagian Pelabuhan di Indonesia Akan Diswastanisasi
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, jalur kereta api (KA) Trans Sulawesi yang menghubungkan Makassar, Sulawesi Selatan, sampai ke Parepare sejauh 145 kilometer (km) dapat tersambung tahun depan. 

Terminal 3 Beres, Terminal 1 dan 2 Soeta Segera Direnovasi
Selanjutnya, kereta api dari Manado, Sulawesi Utara, menuju Makassar, Sulawesi Selatan, bisa tersambung dan beroperasi pada tahun 2018.

Menhub Klaim Terminal 3 Bisa Saingi Bandara Tercanggih
“Memang saat ini baru mencapai kurang lebih enam km, tetapi kami berharap tahun depan akan maju lagi sampai ke Parepare kurang lebih 145 km. Kemudian tahun depan juga akan di ulai dari Manado menuju ke sini. Jadi kami harapkan nanti 2018 sudah tersambung dan Insya Allah juga sudah bisa beroperasi,” kata Jokowi, saat melakukan kunjungan kerja untuk meninjau pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare, di Kabupaten Barru, Sulsel, seperti dikutip pada laman Sekretariat Kebinet, Kamis, 26 November 2015. 

Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana mengatakan, pembangunan jalur kereta di Sulsel itu sesuai yang telah direncanakan, di mana rel kereta itu akan tersambung dengan Makassar New Port, pelabuhan, dan bandara.

“Jadi akan terkoneksi seperti itu, di kota-kota yang lain juga sama. Artinya, akan terintegrasi antara moda udara, moda laut, moda darat, kereta api,” ungkap Presiden.

Serap tenaga kerja

Yang paling penting, lanjut Jokowi, dalam proses konstruksi jalur kereta api menyerap banyak tenaga kerja. 

Jokowi berpesan kepada Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, agar semuanya menggunakan tenaga kerja lokal dan nanti yang mengoperasikan kereta api tersebut,  ia berpesan agar disiapkan dari masyarakat di Sulawesi.

“Di sini dari masyarakat Sulawesi Selatan, di utara dari masyarakat Manado, yang di tengah nanti semuanya. Manajemen, semuanya dari masyarakat daerah,” pesan Presiden.

Menurut Jokowi, kereta yang akan beroperasi di jalur Trans Sulawesi itu memiliki kecepatan 200 km per jam, yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (INKA).  
Sementara blok atau bantalan rel dibuat oleh PT Wijaya Karya (Wika), kemudian pengunci rel dari Pindad.

“Hanya relnya memang karena di dalam negeri belum siap, jadi kami impor dari Jepang. Tapi, kereta semuanya hampir 100 persen dari INKA, dalam negeri,” terang Jokowi.

Mengenai adanya kebutuhan tambahan anggaran, Presiden mengatakan, sudah ada alokasi dan jika diperlukan tambahan akan dimasukkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Perubahan. Jokowi menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen dalam penyediaan infrastruktur daerah di seluruh Indonesia. 

“Ini tidak hanya di sini, di tempat lain juga ada. Di Papua baru studi, semester depan mungkin selesai sehingga tahun depan sudah mulai konstruksi,” ujarnya.

Dengan semakin memadainya berbagai infrastruktur, Jokowi berharap, biaya transportasi, logistik, dan distribusi akan lebih murah sehingga nanti harga barang lebih murah.

“Kalau ada kereta api, ada transportasi laut, kami pastikan biaya transportasi, distribusi lebih rendah, biaya logistik lebih murah, harga barang juga lebih rendah,” kata Jokowi. (One)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya