Sumber :
- energi-mp.com
VIVA.co.id
- PT Energi Mega Persada Tbk pada Januari-September 2015 membukukan penjualan sebesar US$465 juta atau setara Rp6,38 triliun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Selain itu, pada periode yang sama, nilai laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$236 juta atau setara Rp3,24 triliun.
Baca Juga :
Sindiran Menkeu Sri ke Wajib Pajak di BEI
Direktur Utama Energi Mega Persada, Imam Agustino, mengatakan kinerja penjualan, EBITDA, dan produksi perseroan per kuartal cukup konsisten. Perseroan masih membukukan kerugian.
"Alasan utama yang menyebabkan kerugian bersih sebesar US$40 juta adalah beban penyusutan yang cukup tinggi, sebagai akibat diharuskannya Energi Mega Persada mengaplikasikan metode standar akuntansi keuangan terbaru," kata Imam dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 November 2015.
Sementara itu, Didit Ratam, Direktur Energi Mega Persada, menjelaskan beban bunga perseroan telah berkurang dengan telah dilunasinya sebagian pinjaman dan aktivitas refinancing dengan bunga yang lebih murah.
"Oleh karenanya, kami dapat membukukan rasio keuangan yang lebih baik dari kuartal sebelumnya," jelasnya.
Dia menuturkan, rasio pinjaman terhadap modal perseroan saat ini ada di level 0,69x dan rasio kecukupan EBITDA terhadap beban bunga di level 6,2x. Keduanya menunjukkan posisi likuiditas perseroan yang cukup sehat.
Adapun, Energi Mega Persada adalah perusahaan hulu minyak dan gas yang mengoperasikan 12 proyek migas di Indonesia dan Mozambik (Afrika). (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Alasan utama yang menyebabkan kerugian bersih sebesar US$40 juta adalah beban penyusutan yang cukup tinggi, sebagai akibat diharuskannya Energi Mega Persada mengaplikasikan metode standar akuntansi keuangan terbaru," kata Imam dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 November 2015.
