RI dan Malaysia Harus Berperan Tentukan Harga Sawit

Petani kelapa sawit.
Sumber :
  • ANTARA/Rony Muharrman
VIVA.co.id
Indonesia Terancam Krisis Petani
- Menteri Pertanian, Amran Sulaeman, menilai Indonesia dan Malaysia, sebagai dua produsen sawit harus mulai bisa menentukan harga jual sawit.

Indonesia Peringkat Pertama Statistik Pertanian ASEAN

"Kami ekspor, tapi dia (pengimpor sawit) yang menentukan harganya," ujar Amran di sela acara
Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik
Indonesian Palm Oil Conference 2015 di Nusa Dua Convention Centre, Bali, Jumat 27 November 2015.


Ia menambahkan, Indonesia dan Malaysia harus bekerja sama untuk bisa mengambil peran menentukan harga sawit. Apalagi, menurut dia, komoditas sawit merupakan komoditas strategis yang menopang pertanian dan menyumbang devisa sekitar Rp250 triliun.


"Ini harus kita jaga dan kawal bersama. Saya sampaikan pada menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), kita tidak bisa mengganti (negara) tetangga. Itu sudah takdir. Jadi, tidak ada pilihan lain kecuali kita bekerja sama," kata Amran.


Sebelumnya, Indonesia dan Malaysia membentuk Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit. Lembaga ini diharapkan mendorong kerja sama dan investasi untuk industri kelapa sawit dan menangani bersama hambatan perdagangan minyak sawit.


Untuk diketahui, Indonesia menjadi penghasil sawit dengan ekspor terbesar. Peringkat selanjutnya disusul Malaysia. Dua negara ini mengekspor sawit, tapi harga jual ditentukan pasar internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya