Menteri Sudirman: Jangan Hambat Pemanfaatan Panas Bumi

PLTP Kamojang Kabupaten Garut Jawa Barat
Sumber :

VIVA.co.id - Harga jual listrik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, masih dalam proses negosiasi ulang antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN dengan pengembang, PT Supreme Energy.

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, meminta PLN mempercepat prosesnya. Hal ini bertujuan agar pemanfaatan sumber energi panas bumi yang ada bisa dinikmati masyarakat secepatnya.

"Kita memiliki potensi besar geotermal, bahkan para ahli kita mengatakan 40 persen sumber geotermal dunia ada di Indonesia. Kalau tidak ada breaktrough dalam menyelesaikan proyek-proyek geotermal yang ada, investor yang bonafid tidak akan tertarik untuk masuk," kata Sudirman di Sumatera Barat, dikutip dari situs Kementerian ESDM, Minggu 29 November 2015.
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Dia mengatakan semua kendala yang menghambat pemanfaatan panas bumi harus segera diselesaikan. Penyelesaian ini bertujuan untuk mempercepat pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi alternatif di Indonesia.
Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW

"Saya minta PLN mempercepat proses negosiasi dengan pihak pengembang, bukan saja terkait PLTP Muara Laboh, melainkan juga beberapa pembangkit lain dengan memperhatikan kondisi dan perkembangan terkini," ujarnya. 

Sementara itu, CEO PT Supreme Energy, Supramu Sentosa, mengatakan saat ini, proses negosiasi ulang mengenai permasalahan harga dengan PLN masih terus dilakukan. Beberapa pihak menilai proses negosiasi sudah cukup lama tertunda keputusannya.

"Investasi berupa pembangunan infrastruktur seperti pembukaan jalan akses Muara Laboh akan jadi pemicu bagi proyek proyek geotermal yang lain jika proses negosiasi dapat segera tuntas," kata dia.

Sekadar informasi, pengembangan PLTP Muara Laboh dimulai sejak kegiatan survei pada tahun 2008. Saat ini, pengembang telah menyelesaikan pengeboran delapan sumur dengan temuan cadangan panas bumi terbukti sekitar US$80 MW. Untuk mengembangkan PLTP ini, Supreme Energy merogoh kocek sebesar US$130 juta untuk berinvestasi. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya