Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pengamat memperkirakan terjadi inflasi pada November 2015, yang angkanya diprediksi mencapai 0,2 persen.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
"Bulan November tidak mungkin deflasi. Kalau inflasi, iya," kata Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati, di Jakarta, Minggu 29 November 2015.
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Enny mengatakan, penyebab inflasi di bulan ini disebabkan oleh pelemahan rupiah dan tekanan inflasi musiman menjelang November 2015. Penyebab-penyebab inilah yang membuat mustahil terjadi deflasi pada November.
"Bisa jadi, deflasi pada 2015 itu sulit," kata dia.
Namun, sambung Enny inflasi pada November 2015, disebut-sebut lebih rendah daripada inflasi pada November 2014. Sekadar informasi, inflasi November 2014 mencapai 1,5 persen.
"Pada Oktober 2014, pemerintah menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) tinggi sekali--kala itu pemerintah menaikkan harga BBM sebesar Rp2.000 per liter. Tentu, harga indeks konsumen pada November 2014 itu tinggi sekali," kata dia. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Bisa jadi, deflasi pada 2015 itu sulit," kata dia.