Desk Khusus Investasi Cegah PHK Massal

Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
- Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu (DKI-TS) yang ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), telah melakukan fasilitasi terhadap 48 perusahaan dan mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 24.509 tenaga kerja.

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS
Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengatakan, desk khusus yang diluncurkan pada 9 Oktober 2015 itu memang dimaksudkan untuk memfasilitasi investor sektor tekstil dan sepatu yang sudah beroperasi dan menghadapi permasalahan, sehingga tidak sampai terjadi PHK.

Realisasi Investasi Kuartal II Capai Rp151,6 Triliun
Franky menjelaskan, penanganan dari laporan 48 perusahaan yang masuk tersebut akan terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

“Langkah jangka pendek diarahkan untuk memfasilitasi agar perusahaan yang mengalami kesulitan dapat berjalan kembali. Sebagian menyebutkan kesulitan dalam pembayaran listrik. Kami sudah memfasilitasi dengan PLN dan mereka mendapat kesempatan pembayaran melalui cicilan. Ini cukup membantu perusahaan,” ujar Franky, dalam keterangan pers, Selasa, 1 Desember 2015.

Sementara itu, untuk problem jangka menengah, Franky menyebutkan, Desk Khusus Investasi berfokus kepada pemberantasan impor ilegal. 

Menurut dia, BKPM telah berkoordinasi dengan Ditjen Bea dan Cukai, di mana lembaga tersebut telah melakukan berbagai penindakan terhadap barang impor ilegal.

Dalam rencana jangka panjang, tuturnya, pemerintah sudah mengupayakan peningkatan daya saing ekspor melalui perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.

“Saat ini, BKPM juga sedang mengusulkan adanya insentif bagi industri garmen dan sepatu yang berlokasi di Jawa dengan nilai investasi minimal Rp50 miliar dan menyerap tenaga kerja 2.000 orang akan mendapatkan tax allowance, serta subsisi PPh 21 sebesar 50 persen untuk industri tekstil dan sepatu dengan maksimal karyawan 5.000 orang dengan persentase ekspor mencapai 75 persen,” katanya.

Adapun, sepanjang Januari-September 2015, sektor tekstil dan sepatu mencatatkan realisasi investasi Rp11,55 triliun, yang terdiri atas sektor tekstil Rp9,8 triliun meningkat 148 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya dan sektor sepatu/alas kaki dengan nilai mencapai Rp1,6 triliun atau turun 35 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sektor tekstil dan sepatu menyerap 106.103 tenaga kerja efektif atau 6,2 kali dari daya serap sektor lainnya setara dengan penyerapan 17.124 tenaga kerja Indonesia per Rp1 triliun investasi yang dilakukan di sektor tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya