Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp6,8 Triliun

Ilustrasi pembangunan rumah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Tips Jadi Pemain Baru di Sektor Properti
- PT Lippo Karawaci Tbk, pada Januari-September 2015, berhasil membukukan pendapatan Rp6,8 triliun, naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru
Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya, mengatakan nilai pra-penjualan selama sembilan bulan 2015 mencapai Rp2,9 triliun, atau sekitar 73 persen dari target tahun ini Rp4 triliun.

Pengembang Malaysia Garap Properti di Maja Rp11,29 Triliun
"Selama sembilan bulan tahun 2015, Lippo Karawaci telah meluncurkan enam proyek, empat proyek di Lippo Cikarang dan dua lainnya di Manado, Sulawesi Utara, dengan tingkat penjualan rata-rata 90 persen pada hari peluncuran," kata Budi, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa 1 Desember 2015.

Dia menjelaskan, recurring income (pendapatan berulang) Lippo Karawaci terus tumbuh dan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 18 persen menjadi Rp4 triliun, atau sebesar 59 persen dari total pendapatan konsolidasi untuk periode sembilan bulan tahun 2015.

Divisi kesehatan melaporkan pertumbuhan yang stabil, dengan PT Siloam Hospitals International Tbk, mencatatkan pertumbuhan pendapatan kotor operasional (GOR) sebesar 25 persen menjadi Rp3 triliun. 

Penerimaan pasien rawat inap naik sebesar 28 persen, sedangkan kunjungan rawat jalan tumbuh sebesar 27 persen. Laba bersih setelah pajak untuk periode sembilan bulan tahun 2015 sebesar Rp68 miliar, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

Dia memaparkan, pendapatan untuk divisi bisnis urban development naik 13 persen menjadi Rp1,9 triliun, terutama ditopang oleh pendapatan PT Lippo Cikarang Tbk, yang meningkat 11 persen menjadi Rp1,5 triliun. 

Untuk lippo Cikarang, pendapatan dari divisi perumahan, rumah toko serta apartemen naik sebesar 127 persen menjadi Rp842,9 miliar dari Rp371,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu, atau mewakili 57 persen dari total pendapatan.
 
Selain itu, pendapatan untuk divisi bisnis large scale integrated turun 17 persen menjadi Rp890 miliar, di mana pengakuan pendapatan untuk Kemang Village berdasarkan tingkat penyelesaian konstruksi menurun menjadi Rp229 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2015 dari Rp627 miliar pada periode yang sama tahun 2014.
  
Pendapatan untuk divisi bisnis manajemen aset tumbuh delapan persen menjadi Rp535 miliar. Pendapatan untuk divisi komersial yang terdiri dari mal ritel dan hotel turun tujuh persen menjadi Rp440 miliar, setelah penjualan Kemang Village Mall sehingga pendapatan sewa menurun.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya