- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menuding, praktik penyimpangan yang dilakukan PT Freeport Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun, yakni selama mereka beroperasi di Indonesia.
Sudirman mengatakan, Freeport dikenal sebagai perusahaan yang kerap berkolusi dengan para politisi untuk memuluskan jalan mengeruk tambang mineral di Papua. Ia menegaskan, pemerintahan Indonesia saat ini sudah berbeda dengan kondisi 30 hingga 40 tahun lalu. Freeport tak bisa lagi "main-main" dengan pemerintahan Indonesia.
"Kalau merujuk pertemuan saya dengan pemimpin Freeport, November 2014, Pak Moffett (CEO Freeport McMoran) dan seluruh pimpinannya, saya minta lihatlah Indonesia tidak seperti Anda masuk 30-40 tahun lalu," kata Sudirman menceritakan pertemuannya dengan Moffett dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VII di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.
Sudirman mengatakan, Freeport kini berhadapan dengan pemerintahan yang berbeda. Dulu Indonesia tidak memiliki ahli tambang, serta tidak memiliki peraturan hukum yang tegas, namun saat ini itu semua telah ada. Sehingga, raksasa tambang asal Negeri Paman Sam ini tak bisa "main-main" dengan pemerintah Indonesia.
Sudirman menceritakan, jajaran pimpinan Freeport kerap bertemu dengan pimpinan partai dan mempolitisasi isu.
"Saya tidak ingin anda berkeliling ke teman-teman politisi untuk menekan saya. This is not going to work (ini tidak akan berhasil). Saya ingin kajian profesional. Jika bertemu siapapun seolah akan memengaruhi ini suatu yang salah," ujarnya menjelaskan.
Menurut mantan Bos Integrated Supply Chained (ISC) PT Pertamina ini, hal ini harus disampaikan lantaran melihat sejarah selama ini, bahwa Freeport memang kerap meminta tolong kepada politisi untuk memuluskan jalan.
"Mengapa saya sampaikan itu, kalau melihat dokumen yang ada, itulah yang terjadi selama ini. Sementara saya merasa diberi mandat oleh Presiden, selain mengelola sektor ini, juga harus ada inisiatif membersihkan sektor ini dari pemburu rente."
(mus)
