Awal Desember Wall Street Menguat

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari pertama di awal Desember 2015, kendati sempat tertekan karena data manufaktur yang dirilis tidak begitu baik dan di bawah perkiraan pasar. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Perdagangan sepanjang pekan ini, perhatian dari pelaku pasar masih tertuju pada rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau the Fed.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
"Di Desember ini kami akan rally mulai sekarang. Kita akan mulai bermain," kata Kepala Strategi Pasar dari Wunderlich Securities, Art Hogan. Selama 10 tahun terakhir indeks saham S&P 500 naik hingga 70 persen setiap Desember. 

Dilansir dari CNBC, indeks saham Dow Jones Industrial Averange menguat 168,43 poin atau 0,95 persen ke level 17.888,35. 

S&P  500 naik 20,71 poin atau satu persen ke level 2.101,11. Indeks Nasdaq naik 44,73 poin atau 0,88 persen ke level 5.153,39.

Realisasi data manufaktur untuk November kemarin tercatat di 48,6, sedangkan ekspektasi analis dan pelaku pasar di level 50,5.

Menjelang penutupan, sejumlah saham mampu menguat kembali sehingga indeks patokan membukukan kinerja positif. "Kita berada di resesi manufaktur. The Fed akan menaikkan suku bunga dalam skenario yang belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Kepala Analis The Lindsey Group, Peter Boockrav. 

Sementara itu belanja konstruksi naik 1,0 persen untuk Oktober, topping perkiraan 0,6 persen.  Fiat Chrysler, General Motors, Toyota, dan Ford melaporkan kenaikan penjualan mobil bulanan AS karena didukung oleh Black Friday. 

"Jika Anda memberikan penawaran-penawaran, orang akan bereaksi. Itu merupakan tanda baru jadi kekuatan konsumen," kata Ben Pace, kepala investasi di HPM Partners.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya