VIVAnews - Pengalaman bermusik meninggalkan jejak mendalam bagi Muhamad Satria Nugraha. Kesukaannya memainkan gitar sejak kecil membuatnya dikenal sebagai pengusaha di usia muda. Gitar produksi Satria menembus hingga mancanegara.
Kegemaran bermain musik pemuda 27 tahun tersebut berpuncak saat dia menjadi anggota band semasa kuliah, sekitar 2003. Karena uang yang dimiliki terbatas, Satria mendatangi pembuat gitar dan meminta dibuatkan gitar.
Gitar yang dia peroleh tenyata berkualitas baik dan disenangi teman-temannya. Mereka minta dibuatkan gitar sejenis. Itulah awal ia berpikir mengembangkan usahanya.
Walau pun sempat ditentang orang tua yang menginginkan Satria menjalani profesi sebagai dokter, Satria bersikukuh.
Pada 2003, dengan modal awal Rp 7,5 juta, Satria mengontrak rumah dengan tiga karyawan. Bahan baku kayu untuk gitar ekustik dan elektrik ia peroleh dari kawasan sekitar Jawa Barat. Pada masa awal usahanya pemesanan gitar sebulan hanya sebuah.
Dia mempromosikan dan memasarkan langsung gitar produksinya kepada kepada teman-temannya. Jejaring komunitas dan website serta forum bisnis seperti pameran dipakai membantu pemasaran gitar buatannya.
Setelah lulus kuliah 2004, Satria membentuk CV Stranough Enterprise agar menggeluti bidang usahanya secara lebih profesional. Pasar dalam negeri berkembang pesat dan produknya menyebar ke kota-kota di hampir seluruh Indonesia.
Setahun membangun usaha, daerah pemasaran produknya dapat ditemui dari ujung pulau Sumatra hingga ke Papua.
Sukses meraih pasar lokal, Satria merambah pasar luar negeri. Promosi lewat website membuahkan hasil manis. Pesanan ekspor pertama yang ia peroleh berhasil ia dapat dari jaringan dunia maya. Pemesan asal Belanda menyukai dan ingin membeli produknya. Lewat internet pula ia kemudian menjual produknya hingga ke Singapura, Malaysia, Belanda, sebagian Eropa dan Amerika Serikat.
Jika ada pesanan dari luar negeri dengan bahan baku impor, ia mengimpor bahan baku kayu dari Eropa. Harga satu unit gitar dia jual dengan harga Rp 2 juta - Rp 9 juta. Setiap bulan Satria bisa mendapat pesanan 250 unit gitar.
Kini ia memiliki 23 karyawan dan memiliki satu outlet. Omzet yang diperoleh Rp 2 miliar - Rp 3 miliar per tahun. Pada pembukaan pameran kerajinan tangan Inacraft 2009 beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat memetik gitar hasil kreasinya. hadi.suprapto@vivanews.com
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengeluarkan imbauan agar masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrim dan gelombang tinggi hingga 28 April.
Tukang Becak Berkaos Ganjar Mahfud Ditemukan Tak Bernyawa di Area Stadion Banyuwangi
Banyuwangi
16 menit lalu
Tukang becak berkaos merah bergambar Ganjar Mahfud ditemukan tak bernyawa di area Stadion Diponegoro tepatnya di Jalan Kalasan di Jalan Kalasan Kelurahan Penganjuran.
Sejumlah warga mengiringi tukang cilok di Jember yang berangkat haji naik sepeda motor. Sebelum berangkat, warga sudah berkumpul di halaman rumah Daman Huri (50) warga in
Saat di Korea Selatan, Ternyata Ini yang Megawati Hangestri Pertiwi, Rindukan di Indonesia
Wisata
19 menit lalu
Nama Megawati Hangestri Pertiwi belakangan ini menjadi sorotan di dunia maya. Atlet bola voli asal Indonesia ini mendapat perhatian karena penampilannya yang konsisten di
Selengkapnya
Isu Terkini